“Berjalan pada bulan depan (November 2022). Setelah dihitung oleh Kepada Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Yusuf Masruh ternyata memang cukup sampai jam 12.00 WIB itu boleh. Berarti jam 12.00 WIB ke atas untuk pembentukan karakter. Karena saya tidak mau anak – anak surabaya menjadi menjadi individual,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Yusuf Masruh mengatakan bahwa kegiatan tersebut diikuti oleh 883 Guru PPPK, dengan 284 diantaranya adalah Guru SD Negeri dan 599 Guru SMP Negeri.
“Tadi Pak Wali Kota Eri Cahyadi memberikan pengarahan untuk persiapan pola pembelajaran baru pada bulan depan (November 2022), artinya bisa menjadi hadiah bagi peringatan Hari Pahlawan,” kata Yusuf.
Untuk penyesuaian dengan para guru, ia menjelaskan bahwa para guru tinggal merubah pola pembelajaran baru yang berfokus pada pembentukan karakter siswa. “Maka kita sebut dengan Sekolah Arek Suroboyo, yakni sekolah yang Aman, Ramah Anak, Kreatif, Edukasi dan Kegotongroyongan untuk membangunkan karakter siswa,” ujarnya.
Selama dua jam kegiatan pembentukan karakter siswa tersebut, Yusuf meyakinkan bahwa para siswa akan merasa bahagia selama berada di sekolah. Karena sekolah tidak merubah kurikulum yang telah terbentuk. Hal tersebut merupakan implementasi kurikulum Belajar Merdeka – Merdeka Belajar, yaitu membuat anak – anak merasa senang dan nyaman saat berada di lingkungan sekolah.
“Maka kita harus merubah pola dengan memberikan jam khusus, kami tengah menyiapkan dari ekstrakulikuler di setiap sekolah. Kita rombak pola untuk kita efektifkan jam pembelajaran,” pungkasnya.