Bentuk-bentuk karya yang memunculkan metafora tipografi yang berasal dari “semangat, berbakti, dan ikhlas” ini, diharapkan dapat menghidupkan nilai-nilai positif cerita Sarip dalam bentuk yang baru dan inovatif dalam keilmuan fotografi.
Pameran karya disertasi S3 ini digelar di Balai Pemuda Surabaya, 13 September 2024, bertujuan agar bentuk seni yang baru melalui konsep yang unik dapat diperkenalkan kepada publik Jawa Timur. Selain itu, untuk memunculkan refleksi dari perjumpaan fotografi dan tipografi dari nilai positif cerita rakyat Sarip Tambak Oso.
Temukan OEPI, metode eksplorasi baru dalam seni fotografi cetak
Aryo Bayu menciptakan 5 karya utama dan 21 karya pendukung demi menghidupkan nilai positif cerita Sarip. Karya-karya tersebut memiliki karakter yang unik dan inovatif sebagai bentuk penelitian berbasis penciptaan. Karakter unik dan inovatif dari karya-karya ini tercermin dalam penggunaan pemotretan untuk membentuk tipografi, yang menghadirkan dimensi baru dalam penggunaan fotografi sebagai medium ekspresi. “Pendekatan ini tidak hanya menggambarkan keahlian teknis, tetapi juga kemampuan untuk memadukan konteks seni dan mendekonstruksi cerita Sarip cerita secara kreatif,” katanya.
Hasil penciptaan karya tidak saja menjadi bentuk karya dalam rupa seni fotografi yang tercetak, namun juga pada menemukan proses penciptaan karya yang dapat dimanfaatkan oleh dunia pendidikan maupun profesional. Temuan metode tersebut dinamakan OEPI (Outdoor photography, Editing, Printing, dan Indoor photography). Metode ini dapat menjadi landasan yang kuat untuk eksplorasi lebih lanjut dalam dunia fotografi. Pendekatan dari metode yang dihasilkan ini tidak hanya menunjukkan sisi teknik fotografi, tetapi juga sudut pandang proses dan presentasi dalam menciptakan karya yang kuat dan berkelanjutan.