Aulanews.id – Hingga kini perkembangan informasi dan teknologi menunjukkan dinamika yang demikian pesat. Dalam kondisi seperti itu, para santri yang kelak akan menjadi pemimpin harus terus meningkatkan kewaspadaan dari perkembangan dunia digital.
Pesan ini disampaikan Katib Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof KH Asrorun Ni’am Sholeh. Pada saat yang sama, dirinya juga mengingatkan telah digunakannya kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) sehingga mempengaruhi kehidupan dan perilaku seseorang di dunia digital. Hal tersebut diungkapkannya saat menjadi pembicara dalam acara Santri Fest yang diselenggarakan Pimpinan Pusat (PP) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) di Pusat Perfilman H Usmar Ismail, Jakarta Selatan, Rabu (27/09/2023).
Di dunia digital, lanjut Kiai Ni’am, orang-orang akan dikelompokkan berdasarkan kesukaan atau sesuai dengan postingan yang biasa dilihat, diklik, dan diunduh. “Misalnya kalau mencari jual beli burung, nanti pedagang burung akan mengenali anda sebagai peminatnya. Kalau biasa ngeklik judi online atau pornografi nanti akan tidak sengaja seliweran di media sosialmu konten-konten yang berbau pornografi. Berarti kamu sering buka. Itu dibaca oleh AI,” jelasnya.
Lebih bahaya lagi, imbuhnya, kehidupan di dunia digital itu orang-orang akan dikelompokkan berdasarkan kecenderungan politik dan agama. Setiap orang tidak akan bercampur dengan orang lain yang memiliki pilihan politik dan agama berbeda. “Kalau tidak dikelola dengan baik maka akan lahir koloni-koloni dan membuat kita akan semakin keras, bahkan menegasikan orang lain. Kalau tidak diantisipasi secara bijak, maka akan semakin membelah persatuan kita sebagai umat manusia, sebagai bangsa dan umat islam sendiri,” tutur Kiai Ni’am.
Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa tidak lama lagi para santri akan memperingati Hari Santri yang akan jatuh pada 22 Oktober 2023. Pada momentum menjelang peringatan bersejarah itu, Kiai Ni’am meminta para santri untuk menjadi teladan. “Santri harus menjadi teladan. Salah satu kunci keberhasilan kita sebagai santri adalah lingkungan kita atau tempat bersosialisasi. Kalau ingin baik, maka pilihlah teman yang baik,” ucap Deputi Pemberdayaan Pemuda di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI itu. (Ful)