Aulanews.id – Sampah di tempat pembuangan sementara (TPS) Pagarsih mengalami penumpukan hingga ke bahu jalan, akibat sudah satu minggu tidak diangkut.
Sampah yang menumpuk di TPS Pagarsih itu berasal dari empat Kelurahan yaitu di Kecamatan Astana Anyar, Kota Bandung.
Menurut pantauan Tribun, Sabtu 13 November 2021, sampah di TPS Pagarsih sudah tidak tertampung hingga memakan ke bahu jalan. Bau menyengat pun, tercium di area sekitar TPS Pagarsih
Sejumlah roda pengangkut sampah dari sejumlah Kelurahan juga tampak antre di pinggir jalan untuk membuang sampahnya ke TPS Pagarsih.
Agus (32), salah satu petugas pengangkut sampah dari Kelurahan Pagarsih mengatakan, jika sampah di TPS Pagarsih sudah hampir satu minggu belum diangkut.
“Ya, enggak diangkut dari minggu lalu, jadinya numpuk, enggak tau kenapa,” ujar Agus.
Ia memprediksi jika sampah tersebut belum diangkut juga, akibatnya akan semakin menggunung dan meluber ke bahu jalan.
“Dulu juga pernah beberapa hari nggak diangkut. Ini kalau nggak diangkut seminggu lagi saja, bakal penuh ke jalan,” katanya.
Saat ini, kata dia, setiap kelurahan telah dibatasi hanya boleh membuang satu gerobak sampah ke TPS Pagarsih.
“Kalau biasanya dua gerobak, sekarang dibatasi dulu katanya,” ucapnya.
Sebelumnya, jam operasional Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, Desa Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) akan dibatasi setelah sempat kehabisan bahan bakar minyak (BBM) alat berat yang digunakan untuk Sanitary Landfill.
Jam operasional TPA Sarimukti telah dibatasi menjadi antara pukul 08.00 sampai 16.00 WIB, tidak 24 jam sehari.
Hal itu dilakukan untuk memberikan waktu kepada para petugas untuk mengelola dan menata sampah yang dibuang di lingkungan TPA Sarimukti yang sudah overload.