Apalagi saat ini Pemerintah Provinsi Maluku pun sedang menaruh perhatian pada UMKM di daerah itu. Pemprov Maluku tengah melakukan pendataan koperasi dan usaha mikro, kecil, menengah (KUMKM) di daerah itu.
“Karakteristik keberadaan koperasi dan UMKM sangat dinamis berkembang sehingga kebijakan pemerintah dalam memberdayakan KUMKM membutuhkan, indikator data makro dan mikro, by name by address, untuk menunjang urgensi pembangunan basis data tunggal koperasi dan UMKM, guna penyediaan satu data KUMKM yang akurat dan menyeluruh,” ujar Sekretaris Daerah Maluku Sadali Ie.
Sementara itu Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah Maluku menyebutkan sebanyak 510 dari target 887 pelaku UMKM di Maluku telah mendapat bantuan permodalan wirausaha pemula.
“Jadi ini merupakan salah satu program Dinas KUMKM untuk mengembangkan UMKM di Maluku,” ujar Kepala Dinas KUMKM Maluku M. Nasir Kilkoda.
Adapun besaran bantuan yang diperoleh oleh tiap-tiap pelaku usaha atau wirausaha pemula tersebut masing-masing sebesar Rp2.000.000.
Tidak seluruh pelaku usaha pemula di Maluku bisa mendapatkannya. Karena untuk tahun 2023 Dinas KUMKM setempat menyasar empat kabupaten/kota yaitu Ambon, Seram Bagian Barat, Kepulauan Aru, dan Maluku tengah.
Akan tetapi, target penyerahan bantuan tersebut sebanyak 887 pelaku usaha atau wirausaha pemula. Artinya masih ada kuota 377 bantuan yang harus disalurkan kepada para pelaku usaha pemula.
Saat ini pihaknya masih mendata di sejumlah kabupaten/kota yang jadi target.
Oleh sebab itu UMKM Sagu Tumbuk Bintang Morella pun berpotensi menjadi salah satu UMKM yang bisa mendapatkan bantuan tersebut.
Guna meningkatkan mutu produk dan wilayah pemasaran, Dinas KUMKM Maluku melakukan berbagai pelatihan hingga menyiapkan rumah kemasan.
Dengan capaian yang diraih saat ini dan tekad kuat meningkatkan mutu produk, pelaku UMKM sagu tumbuk Morella optimistis produknya bisa diterima pasar nasional.