“Dengan masifnya dugaan ketidaknetralan ini, yang bisa melawan hanya rakyat. Khususnya kalangan akademisi, dari mahasiswanya sampai guru besar. Termasuk ormas-ormas Islam Muhammadiyah, NU, maupun ormas-ormas keagamaan lainnya. Apalagi yang mereka takutkan dan mereka tunggu?” ungkap Tamsil.
Diingatkannya, kecurangan dan ketidaknetralan aparat negara tidak boleh dibiarkan. Sebab hal ini akan merusak dan bertentangan dengan konstitusi. “Kalau ini ada terus maka bisa menimbulkan disintegrasi bangsa,” ungkap Tamsil.
Hingga kini memang masih ramai di media arus utama, termasuk tentu saja media sosial yang menyebutkan beragam kecurangan yang dilakukan. Hal tersebut merata dilakukan pasangan calon, terutama pasangan nomor 02. (Ful)