AULANEWS.ID – Dmitry Peskov,juru bicara kepresidenan Rusia ,mengatakan Moskow tidak akan menggunakan senjata pemusnah massal itu dalam perang yang tengah berlangsung di Ukraina.
Rusia menegaskan hanya akan menggunakan senjata nuklir jika ada ancaman terhadap negara.
“Kami mempunyai konsep keamanan yang sangat jelas menyatakan bahwa hanya ketika ada ancaman bagi keberadaan negara-negara kami, kami dapat menggunakan dan kami benar-benar akan menggunakan senjata nuklir utnuk menghilangkan ancaman atas keberadaan negara kami,” ucapnya menambahkan.
Peskov juga menyinggung pernyataan Presiden Amerika Serikat Joe Biden di Warsawa, Polandia, baru-baru ini.
Dalam pidatonya itu, Biden menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai “tukang daging.
Biden bahkan memaparkan Putin tidak boleh berkuasa lagi sebagai Presiden Rusia.
“Itu cukup mengkhawatirkan,” kata Peskov seperti dikutip CNN.
Tak lama setelah pernyataan Biden keluar, pejabat Gedung Putih segera mengklarifikasi bahwa yang disebut sang presiden AS tak bermakna secara tekstual.
Ia menegaskan Amerika tak berniat menggulingkan rezim Putin di Rusia.
“(Maksud Biden) Putin tak bisa diizinkan memperluas kekuasaan di negara tetangganya atau wilayah lain,” jelas pejabat ini.
Sejumlah negara sekutu AS, seperti Jerman dan Prancis juga menyatakan hal serupa. Kanselir Jerman, Olaf Scholz mengaku telah berdiskusi dengan Biden mengenai hal tersebut.
“Itu bukan tujuan NATO, juga bukan Presiden Amerika Serikat (Joe Biden),” kata Scholz.
Sementara itu, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan komentar Biden tak membantu upaya diplomatik lantaran ia sendiri masih terlibat dialog dengan Putin. Namun, dia juga mengatakan tujuan mereka bukan mengganti rezim.