Rusia Mungkin Menggunakan Bom Berpemandu Baru Untuk Menyerang Kharkiv di Ukraina

SERANGAN BARU SETELAH TENGAH MALAM

Walikota Kharkiv, Ihor Terekhov, juga menulis di Telegram, melaporkan serangan lain setelah tengah malam di sebuah distrik kota yang menghancurkan sebuah restoran dan memecahkan jendela di gedung yang berdekatan. Tidak ada cedera.

Jaksa di wilayah Kharkiv melaporkan bahwa seorang anak laki-laki berusia 12 tahun tewas ketika pasukan Rusia menembaki kota Borova, tenggara Kharkiv.

Polisi menutup bangunan tempat tinggal berlantai lima yang terkena dampak, jendela-jendelanya pecah dan balkon-balkonnya rusak parah.

“Beberapa orang tidak beruntung. Satu orang tewas, yang lain mengalami luka pecahan peluru,” kata Kateryna Velnychuk, yang sedang bersama pacarnya di dalam gedung ketika gedung tersebut dihantam.

Di tempat kejadian, seorang pria dengan kepala diperban mencari di antara puing-puing apartemen yang rusak untuk mencari dua kucing, yang akhirnya dia temukan dalam keadaan hidup.

Sesosok mayat yang ditutupi jaket tergeletak di dekat pintu masuk gedung. Ada darah di trotoar.

Kharkiv dan wilayah sekitarnya sering diserang dengan rudal dan drone selama lebih dari dua tahun perang, namun penggunaan bom berpemandu kaliber besar merupakan hal yang tidak biasa di kota tersebut.

“Teror Rusia terhadap kota ini menjadi semakin keji,” kata Zelenskiy di X, dan mendesak sekutu Ukraina untuk memasok lebih banyak pertahanan udara dan jet tempur.

“Tidak ada penjelasan rasional mengapa Patriot (rudal), yang banyak terdapat di seluruh dunia, masih belum menutupi langit Kharkiv dan kota-kota serta komunitas lain yang diserang oleh teroris Rusia,” katanya.

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan komitmen Indonesia untuk mendorong perdagangan yang terbuka, teratur, namun tetap adil dalam Leaders Retreat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) 2024...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist