Rusia dan Tiongkok Memveto Resolusi PBB Mengenai Gencatan Senjata di Gaza yang Dipimpin AS

AulaNews.id – 22 Maret (Reuters) – Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat menolak resolusi yang menyerukan gencatan senjata segera di Gaza dan kesepakatan penyanderaan Israel-Hamas setelah Rusia dan Tiongkok memveto tindakan yang diusulkan oleh Amerika Serikat.

Dilansir dari berita Reuters yang diterbitkan pada 23 Maret 2024, resolusi tersebut, dimana Aljazair juga memberikan suara tidak setuju dan Guyana menahan diri, menyerukan gencatan senjata segera dan berkelanjutan yang berlangsung sekitar enam minggu yang akan melindungi warga sipil dan memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan.

Sebelas dari 15 anggota dewan menyetujui resolusi tersebut, namun veto Rusia dan Tiongkok menghentikan pengesahan resolusi tersebut.

Dewan akan bertemu pada pukul 10 pagi EDT (14.00 GMT) pada hari Senin untuk melakukan pemungutan suara mengenai resolusi alternatif yang dirancang oleh anggota terpilih Dewan Keamanan, kata seorang diplomat. Pemungutan suara tersebut direncanakan pada hari Sabtu tetapi ditunda karena diskusi sedang berlangsung, diplomat itu menambahkan.

Resolusi tersebut, yang salinan rancangannya telah dilihat oleh Reuters, menuntut gencatan senjata segera pada bulan suci Ramadhan saat ini, pembebasan semua sandera dan perluasan aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Rancangan tersebut tidak mencakup ketentuan yang mendukung upaya diplomatik yang sedang berlangsung untuk menjamin gencatan senjata – yang merupakan salah satu elemen resolusi AS. Washington telah bekerja sama dengan Qatar dan Mesir untuk mencoba menjadi perantara kesepakatan.

AMERIKA SERIKAT TELAH MEMPERKUAT STANDARNYA

Hari Jumat ini adalah pertama kalinya Washington mendukung teks yang muncul dalam pemungutan suara dengan kata “gencatan senjata” di dalamnya selama perang di Gaza, yang mencerminkan sikap tegas pemerintahan Biden terhadap Israel.

Pada awal perang yang telah berlangsung selama lima bulan, AS menolak kata gencatan senjata dan memveto langkah-langkah yang mencakup seruan untuk segera melakukan gencatan senjata.

“Mayoritas anggota dewan memberikan suara mendukung resolusi ini, namun sayangnya Rusia dan Tiongkok memutuskan untuk menggunakan hak vetonya,” kata Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, kepada Dewan Keamanan.

Dia menuduh Rusia dan Tiongkok memveto resolusi tersebut karena alasan “sinis” dan “kecil”. Dia mengatakan mereka menentangnya hanya karena hal itu ditulis oleh AS dan mengkritik kedua negara karena tidak mengutuk serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel.

Siaran Langsung

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist