Mulai dari penyebaran senjata hingga ketegangan etnis, Othman mengatakan tantangannya luas, termasuk mengatasi krisis sektor pertanian dan peternakan yang sedang berlangsung, gangguan jaringan komunikasi dan kurangnya layanan kesehatan.
Menemukan solusi inovatifDi Markas Besar PBB, ketiga relawan tersebut meminta komunitas internasional untuk mengakui ruang gawat darurat sebagai aktor di bidang kemanusiaan dan memberikan dukungan kepada mereka.
“Kami berusaha untuk beradaptasi dengan semua tantangan yang ada dan menemukan solusi inovatif terhadapnya, namun kami masih memerlukan pengembangan, dan kami membutuhkan sistem yang kuat yang kompatibel dengan semua tantangan ini,” kata Ibu Ahmed.
“Kami di ruang gawat darurat tidak dapat memenuhi semua kebutuhan di wilayah konflik, oleh karena itu, kami meminta komunitas internasional dan organisasi internasional untuk menjelaskan masalah Sudan dan memberikan tekanan untuk membungkam suara senjata, melindungi warga sipil dan memberikan lebih banyak dukungan untuk membantu. mereka yang terkena dampak perang.”
Fakta singkat
Apa itu ruang tanggap darurat (ERR)?
Inisiatif informal yang dipimpin oleh masyarakat di Sudan Didorong oleh aktor-aktor lokal, termasuk semakin banyak generasi muda Dimobilisasi selama pandemi COVID-19 Diperluas setelah pecahnya perang pada tahun 2023 Respons cepat terhadap kebutuhan mendesak Penyedia layanan kemanusiaan penting bagi masyarakat yang terkena dampak