Kemudian alat kedua adalah Brakhiterapi Bebig Saginova. Dimana alat yang dilengkapi sumber radioaktif Cobalt-60 tersebut, dapat untuk membunuh target kanker dari jarak dekat. Sedangkan alat ketiga adalah CT Simulator, yang digunakan mensimulasikan posisi penyinaran dan citra pasien untuk treatment radiasi.
Wali Kota Eri menyatakan bahwa hadirnya pelayanan radioterapi ini bukan hanya sebuah kemajuan dalam bidang kesehatan. Tetapi juga sebuah langkah besar dalam memberikan perhatian dan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
“Semoga dengan diresmikannya Oncology Center dan Gedung Graha Adyatma ini, masyarakat Surabaya semakin nyaman dan terpenuhi dalam mengakses kebutuhan pelayanan kesehatan di RSUD dr Moh Soewandhie Surabaya,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, drg Yuli Astuti Saripawan mengapresiasi terhadap peningkatan pengembangan pelayanan di RSUD dr Soewandhie Surabaya.
“Ini salah satu rumah sakit pemerintah daerah (pemda) yang dengan swadaya sendiri untuk membangun, kemudian mengadakan alat untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, saya apresiasi,” kata drg Yuli Astuti Saripawan.
Ia juga menyatakan bahwa layanan radioterapi tersebut, tentunya bisa dicover melalui BPJS Kesehatan. Namun hal ini dapat diterapkan apabila sudah ada Memorandum of Understanding (MoU) atau kerjasama antara RSUD dr Soewandhie dengan BPJS Kesehatan.
“Jadi, dalam hal ini (layanan radioterapi) tidak hanya (bisa diakses) orang-orang mampu saja, tapi orang-orang dengan BPJS nanti akan tercover. Tinggal dari rumah sakit melaksanakan MoU, ini dalam proses,” jelasnya.