Aulanews Nasional Rincian Tarif Ojek Online Terbaru 2022

Rincian Tarif Ojek Online Terbaru 2022

Aulanews.id – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat menerbitkan aturan baru terkait tarif ojek online atau ojol. Aturan itu tertuang dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 564 Tahun 2022 tentang Pedoman Perhitungan Biaya Jasa Penggunaan Sepeda Motor yang Digunakan untuk Kepentingan Masyarakat yang Dilakukan dengan Aplikasi.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Hendro Sugiatno menyampaikan, terbitnya keputusan tertanggal 4 Agustus 2022 ini secara otomatis menggantikan Keputusan Menhub Nomor KP 348 Tahun 2019.

“Dalam KM Nomor KP 564 Tahun 2022 ini kami telah melakukan evaluasi batas tarif terbaru yang berlaku bagi ojek online,” ujar Hendro, Selasa (9/8/2022).

Rincian tarif baru ojek online Rincian batas tarif atas dan tarif bawah ojek online berbeda, tergantung zonasi masing-masing. Adapun, zonasi yang dimaksud terbagi menjadi tiga yakni: Zona I, meliputi Sumatera, Jawa (selain Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi), dan Bali. Zona II, meliputi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi atau Jabodetabek. Zona III, meliputi Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara dan sekitarnya, Maluku, serta Papua.

Baca Juga:  Pemprov Jatim Siap Wujudkan Mudik Aman

Untuk zona I, berlaku batas tarif atas dan tarif bawah sebagai berikut: Biaya jasa batas bawah: Rp 1.850 per km Biaya jasa batas atas: Rp 2.300 per km Biaya jasa minimal dengan rentang: Rp 9.250 sampai Rp 11.500.

Batas tarif atas dan tarif bawah yang berlaku di zona II antara lain: Biaya jasa batas bawah: Rp 2.600 per km Biaya jasa batas atas: Rp 2.700 per km Biaya jasa minimal dengan rentang: Rp 13.000 sampai Rp 13.500. Sedangkan, batas tarif atas dan tarif bawah di zona III antara lain: Biaya jasa batas bawah: Rp 2.100 per km Biaya jasa batas atas: Rp 2.600 per km Biaya jasa minimal dengan rentang: Rp 10.500 sampai Rp 13.000.

Baca Juga:  Arab Saudi Buat Aturan Pelaksanaan Umrah, Kemenag Minta PPIU Persiapkan Keberangkatan

Hendro menjabarkan, besaran biaya jasa di atas akan dievaluasi paling lama setiap setahun sekali.

“Atau jika terjadi perubahan yang sangat berpengaruh terhadap kelangsungan usaha yang mengakibatkan perubahan biaya pokok lebih dari 20 persen,” terang dia.

Tujuan evaluasi tersebut, demi menjamin kelangsungan usaha ojek online di Indonesia. Lebih lanjut, berkaitan dengan penyesuaian tarif, perusahaan aplikasi wajib meningkatkan standar pelayanan kepada pengguna jasa.

“Perusahaan aplikasi wajib melakukan peningkatan standar pelayanan dengan tetap memberikan jaminan terhadap aspek keamanan dan keselamatan,” tutur Hendro.

Berita Terkait

Presiden Prabowo Sambut Kunjungan Resmi PM Ishiba di Istana Kepresidenan Bogor

Jala Fair, Berdayakan Penyandang Disabilitas

Terkini

Siaran Langsung

Sosial

Scroll to Top