Aulanews.id – Xiaomi resmi memasarkan dua ponsel pertamanya tanpa embel-embel “Mi” di Indonesia, yaitu Xiaomi 11T 5G dan Xiaomi 11T Pro 5G. Xiaomi 11T Pro diposisikan sebagai smartphone flagship model paling atas berbekal chipset Snapdragon 888. Ponsel penerus Mi 10T Pro ini juga dibekali dengan peningkatan di sejumlah aspek, seperti layar AMOLED dengan refresh rate 120 Hz dan fitur fast charging 120 watt.
Isi kemasan
Xiaomi 11T Pro datang dengan kemasan berwarna hitam dengan aksen tulisan berwarna emas. isi kotak penjualannya ponsel seharga Rp 7,5 juta ini pun terlihat sama saja dengan kotak kemasan ponsel kelas menengah (mid-range) Xiaomi. Dalam kotak terdapat satu unit ponsel, panduan penggunaan, kartu garansi, adapter charger, kabel USB tipe C, softcase, SIM card ejector tool, dan tak ketinggalan “surat cinta” dari Country Director Xiaomi Indonesia Alvin Tse.
Bodi Pas digenggam,
Warna kekinian Bodi Xiaomi 11T Pro memiliki dimensi tinggi 164,1 mm, lebar 76,9 mm, dan ketebalan 8,8 mm. Dengan dimensi tersebut, saat pertama kali digenggam, ponsel ini tidak terasa bongsor dan terasa pas digenggam dengan satu tangan. Namun, dengan luas layar yang mencapai 6,67 inci membuat pengoperasian dengan satu tangan terasa kurang nyaman. Sebab, jempol tangan kanan tidak sampai menjangkau aplikasi yang ada di pojok paling kiri ponsel. Beralih ke bagian belakang, Xiaomi 11T Pro menggunakan material plastik dengan finishing matte (bukan mengilap dan memberikan efek cermin) pada bagian punggungnya. Saat diusap, permukaan punggung ponsel ini cukup licin sehingga ponsel rawan terlepas dari genggaman tangan. Selain itu, saat digunakan sehari-hari, noda sidik jari sering kali tertinggal di bagian punggung Xiaomi 11T Pro. Untuk menyiasatinya dua masalah itu, pengguna bisa melapisi ponsel ini dengan softcase bawaan.