Sebagai kakek buyut dari Eyang Joparto ini, tentu kami mendapatkan cerita dari orang tua kami seputar beliau, yang sayangnya sangat terbatas. Konon Eyang Joparto memiliki nama lain yaitu Mad Yaqin. Tidak tau apakah Mad Yaqin tersebut kalau dipanjangkan Muhammad Yaqin, atau Ahmad Yaqin. Yang jelas lazim memang orang zaman dulu memberi nama dirinya dapat lebih dari satu. Eyang Joparto menikahi Nyai Riwuk dan dikaruniai 5 anak; 3 putra dan 2 putri, yaitu: Karso Ikromo, Wiryo Dikromo, Karyo Drono, Kaminah, dan Ginah.
Kelak dikemudian hari putra-putri Eyang Joparto tersebut mengembara ke luar Blitar untuk menemukan daerah baru untuk bercocok tanam guna keberlangsungan hidup dan meneruskan keturunan. Hanya Mbah Karso Ikromo yang tinggal di Blitar. Sementara Mbah Wiryo Dikromo, Mbah Kaminah, dan Mbah Ginah ke Banyuwangi. Sedangkan Mbah Karyo Drono tinggal di Kediri. Karso Ikromo mempunyai 10 anak, Wiryo Dikromo mempunyai 7 anak, Karyo Drono mempunyai 6 anak, Kaminah mempunyai 6 anak, dan terakhir Ginah mempunyai 9 anak.
Eyang Joparto dan kerabatnya memang berkultur Jawa (Jawa bagian selatan) yang memegang erat budayanya, yang juga hormat atau berkiblat pada pusat kerajaan di Jawa (Kasultanan Yogjakarta dan Kasunanan Surakarta). Dengan bercocok tanam atau rural agraris sebagai basis produksi ekonomi. Namun demikian seiring dengan berkembang zaman, keturunannya telah mengalami perkembangan dari segi pekerjaan. Sehingga boleh dibilang keturunan Eyang Joparto hari ini telah memiliki berbagai ragam profesi.
Dari keturunan Eyang Joparto tersebut sampai hari ini telah melahirkan pada generasi ke-4 bahkan ke-6. Sehingga reuni pada hari Minggu kemarin begitu meriah dengan menghadirkan lebih dari seratus orang keluarga besar Eyang Joparto tersebut. Dengan hiburan Hadrah dari ibu-ibu Muslimat NU desa setempat, serta sajian tarian gandrung khas Banyuwangi. Sejumlah anggota keluarga juga menyumbangkan lagu dengan diiringi musik yang telah dipersiapkan. Reuni tahun ini adalah reuni yang ke 5, yang rutin dilaksanakan antara 1 atau 2 tahun sekali, yang bergantian di berbagai tempat. Seiring dengan adanya teknologi informasi melalui smartphone, jejaring dan komunikasi sosial ini dapat menjangkau secara lebih massif, utamanya dengan adanya aplikasi whatsapp.