“Pemantauan kondisi alam dan aktivitas terhadap potensi bencana pada daerah-daerah yang memiliki risiko tinggi, perlu dilakukan secara terus menerus dengan melibatkan semua elemen strategis di semua daerah di Jawa Timur,” tegasnya.
Di momen bahagia ini, Gubernur perempuan pertama di Jatim ini mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Lumajang untuk bersahabat dengan Gunung Semeru. Karena bencana yang datang dari gunung berapi ini tidak dapat diprediksi sehingga diharapkan masyarakat sekitar mampu membaca signal-signal awal yang diberikan Gunung Semeru sebelum erupsi.
“Masyarakat di sekitar Semeru saya rasa jauh lebih advanced mengenali gejala gejala Semeru, jadi kalau misalnya early warning systemnya sudah menyampaikan ayo evakuasi, kita juga mengikuti ritme itu, sehingga keselamatan dari masyarakat, keselamatan jiwa semua bisa dilakukan secara lebih dini,” tuturnya.
Usai meresmikan, Gubernur Jatim bersama rombongan meninjau lokasi bronjong Tanggul Sungai Mujur Dusun Munggir, Desa Pasrujambe, Kec. Pasrujambe, Kab. Lumajang.
Sementara itu Susmiati (42) warga kajangkosong Candipuro mengaku bahagia dan senang dilakukan perbaikan serta pembenahan jembatan kaliregoyo. Sebab, saat banjir lahan, aktivitas masyarakat sekitar menjadi tersendat.
Di saat masyarakat resah, pemerintah cepat dan tanggap memperbaiki jembatan ini sehingga aktivitas masyarakat berlangsung pulih dan menambah semangat menjalani hidup.
“Terima kasih ibu gubernur Jawa Timur dan Pemerintah Kabupaten Lumajang memenuhi kebutuhan masyarakat Lumajang,” katanya.
Turut hadir Pj. Bupati Lumajang, Forkopimda Kab. Lumajang, Ka. Dinas PU Bina Marga Prov. Jatim, Ka. Dinas PU SDA Prov. Jatim, Ka Dinas PU Cipta Karya, dan segenap jajaran Kepala OPD di lingkungan Pemprov. Jatim. (*)