Tak hanya itu, kerusakan juga terjadi sarana prasarana infrastruktur sumber daya air berupa bangunan groundsill dan tanggul – tanggul sungai, pemukiman, lahan pertanian serta fasilitas umum lainnya, dan berdampak pada perekonomian masyarakat setempat.
Oleh karena itu, Gubernur Khofifah meminta segera dilakukan upaya perbaikan infrastruktur yang rusak akibat bencana tersebut dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur berupaya dengan cepat untuk membangun kembali infrastruktur yang rusak.
Kolaborasi, kerja keras dan quick respons semua pihak dibutuhkan untuk segera menangani sehingga masyarakat dapat kembali memanfaatkan dan beraktivitas seperti sedia kala.
“Ini salah satu titik yang saya minta dilakukan asesmen oleh tim dari PU integrated, ada PU SDA, PU Bina Marga, dan PU Cipta Karya, serta tim.Kementerian PUPR. Tim asesmen Kementerian PUPR saat itu menjelaskan titik-titik mana yang membutuhkan rekonstruksi,” ungkapnya.
Di kesempatan yang sama orang nomor satu di Jatim ini menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang dalam waktu 3 bulan telah mampu menyelesaikan perbaikan infrastruktur ke-PU an. Sinergitas dan kolaborasi yang dibangun seluruh stakeholder serta relawan yang bergerak cepat dapat menangani dampak bencana yang terjadi.
Tak berhenti disitu, Mantan Menteri Sosial RI ini menekankan kondisi geografis, geologis, hidrologis, dan demografis Jawa Timur memungkinkan terjadinya bencana, baik yang disebabkan faktor alam, faktor non alam maupun faktor manusia yang menyebabkan kerusakan lingkungan, kerusakan harta benda, serta dampak psikologis. Oleh sebab itu ia meminta adanya pemantauan yang dilakukan secara kontinyu dan simultan.