“Ini salah satu titik yang saya minta dilakukan asesmen oleh tim dari PU integrated, ada PU SDA, PU Bina Marga, dan PU Cipta Karya, serta tim.Kementerian PUPR. Tim asesmen Kementerian PUPR saat itu menjelaskan titik-titik mana yang membutuhkan rekonstruksi,” ungkapnya.
Di kesempatan yang sama orang nomor satu di Jatim ini menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang dalam waktu 3 bulan telah mampu menyelesaikan perbaikan infrastruktur ke-PU an. Sinergitas dan kolaborasi yang dibangun seluruh stakeholder serta relawan yang bergerak cepat dapat menangani dampak bencana yang terjadi.
Tak berhenti disitu, Mantan Menteri Sosial RI ini menekankan kondisi geografis, geologis, hidrologis, dan demografis Jawa Timur memungkinkan terjadinya bencana, baik yang disebabkan faktor alam, faktor non alam maupun faktor manusia yang menyebabkan kerusakan lingkungan, kerusakan harta benda, serta dampak psikologis. Oleh sebab itu ia meminta adanya pemantauan yang dilakukan secara kontinyu dan simultan.
“Pemantauan kondisi alam dan aktivitas terhadap potensi bencana pada daerah-daerah yang memiliki risiko tinggi, perlu dilakukan secara terus menerus dengan melibatkan semua elemen strategis di semua daerah di Jawa Timur,” tegasnya.
Di momen bahagia ini, Gubernur perempuan pertama di Jatim ini mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Lumajang untuk bersahabat dengan Gunung Semeru. Karena bencana yang datang dari gunung berapi ini tidak dapat diprediksi sehingga diharapkan masyarakat sekitar mampu membaca signal-signal awal yang diberikan Gunung Semeru sebelum erupsi.
“Masyarakat di sekitar Semeru saya rasa jauh lebih advanced mengenali gejala gejala Semeru, jadi kalau misalnya early warning systemnya sudah menyampaikan ayo evakuasi, kita juga mengikuti ritme itu, sehingga keselamatan dari masyarakat, keselamatan jiwa semua bisa dilakukan secara lebih dini,” tuturnya.
Usai meresmikan, Gubernur Jatim bersama rombongan meninjau lokasi bronjong Tanggul Sungai Mujur Dusun Munggir, Desa Pasrujambe, Kec. Pasrujambe, Kab. Lumajang.
Sementara itu Susmiati (42) warga kajangkosong Candipuro mengaku bahagia dan senang dilakukan perbaikan serta pembenahan jembatan kaliregoyo. Sebab, saat banjir lahan, aktivitas masyarakat sekitar menjadi tersendat.
Di saat masyarakat resah, pemerintah cepat dan tanggap memperbaiki jembatan ini sehingga aktivitas masyarakat berlangsung pulih dan menambah semangat menjalani hidup.