Aulanews.id – Paparan polusi udara yang lebih tinggi meningkatkan risiko penyakit Parkinson (PD), menurut sebuah penelitian yang diterbitkan secara daring pada 16 September di JAMA Network Open.
Brittany Krzyzanowski, Ph.D., dari Barrow Neurological Institute di Phoenix, dan rekan-rekannya menilai apakah polusi udara dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit parkinson dan karakteristik klinis Penyakit parkinson. Analisis tersebut mencakup data dari 346 pasien PD dan 4.813 kontrol yang berpartisipasi dalam Rochester Epidemiology Project (1998 hingga 2015).
Para peneliti menemukan bahwa paparan yang lebih besar terhadap partikulat dengan diameter <2,5 μm (PM 2,5 ) dikaitkan dengan peningkatan risiko PD, dan risiko ini paling besar bagi populasi di dalam inti kota metropolitan (rasio peluang [OR], 1,23) untuk kuintil teratas paparan PM 2,5 dibandingkan dengan kuintil terbawah.
Peningkatan risiko PD juga terlihat dengan paparan nitrogen dioksida (NO 2 ) yang lebih besar, saat membandingkan kuintil atas dengan kuintil bawah (OR, 1,13). Paparan terhadap polusi udara dikaitkan dengan peningkatan risiko presentasi rigid akinetik (OR per setiap peningkatan 1-μg/m 3 PM 2,5 , 1,36).
Pada individu yang hanya menderita PD, paparan PM 2.5 yang lebih tinggi dikaitkan dengan risiko lebih besar untuk mengembangkan diskinesia (rasio bahaya [HR] per peningkatan 1-μg/m 3 PM 2.5 , 1,42), seperti halnya peningkatan paparan NO 2 (HR per peningkatan 1-μg/m 3 NO 2 , 1,13).