Aulanews.id – Rektor Universitas Sriwijaya Anis Saggaff mengatakan bahwa sumber informasi tentang kasus pelecehan mahasiswanya terbilang “kabur” karena berasal dari media sosial.
Dugaan tentang pelecehan seksual tersebut sempat viral di Twitter setelah akun anonim mengungkapkannya melalui akun @unsrifess, Minggu (26/9).
“Yang viral itu kan semua kabur. Identitas korban, pelaku, itu yang viral tidak tahu siapa. Tempatnya pun tidak tahu, prodinya tidak tahu, kemudian menyebut nama Unsri,” ujar Anis kepada CNNIndonesia.com, Senin (27/9), melalui pesan singkat.
Jika mengalami masalah di kampus, ia meminta kapada mahasiswa untuk melaporkannya langsung secara resmi ke institusi kampus, seperti Kepala Program Studi, fakultas, ataupun langsung ke tingkat universitas. Hingga saat ini, dirinya mengaku belum mendapatkan laporan kasus tersebut.
“Mahasiswa kalau ada masalah kan [seharusnya] melapor ke prodi (program studi), fakultas, atau universitas. Sampai saat ini belum ada laporan. Saya sudah perintahkan Wakil Rektor III untuk menelusuri,” kata Anis.
Sebelumnya, warganet dihebohkan dengan seorang mahasiswi Universitas Sriwijaya yang mengaku dilecehkan oleh seorang dosen. Pengakuan secara anonim tersebut viral di twitter yang disebarkan akun @unsrifess, Minggu (26/9).
Menteri Pemberdayaan Perempuan BEM KM Unsri Syarifah Indar Dewi membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari korban mengenai dugaan pelecehan seksual tersebut.
“Kami dari BEM KM Unsri sudah berkomunikasi dengan korban. Kami berupaya melakukan verifikasi terhadap kejadian tersebut. Hasilnya, korban sudah melaporkan kejadian tersebut kepada Kaprodi. Saat ini korban masih enggan memberikan identitasnya,” ujar Syarifah saat dihubungi CNNIndonesia.com.
Pihaknya juga menyebutkan kasus yang serupa beberapa kali terjadi. Masalahnya, tak semua berani membuka diri.