Aulanews.id – Kopi memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Kandungan kafein dan antioksidan dalam kopi baik untuk kesehatan. Contohnya seperti menjaga fungsi otak, menghindari depresi, hingga menjaga kesehatan jantung.
Minum kopi bagi masyarakat Indonesia tentu sudah menjadi tradisi dan berbeda – beda di tiap daerahnya.
Simak beberapa kopi tradisional Indonesia yang patut kalian coba.
Kopi tubruk
Kopi Tubruk merupakan kopi khas Jawa dan Bali. Tubruk sendiri diartikan sebagai cara penyajian kopi. Dari sekian banyak cara penyajian kopi, metode inilah yang menjadi favorit masyarakat Indonesia karena dapat memberikan rasa yang enak serta metode pembuatannya juga mudah dan praktis.
Pembuatan kopi tubruk hanya memerlukan kopi dan air panas saja. Awal mulanya cara penyajian kopi seperti ini sangat terkenal di daerah Jawa dan Bali, tetapi sekarang ini penyajian tubruk sudah hampir dilakukan di seluruh Indonesia.
Cara menyajikannya adalah dengan menumbuk atau menggiling biji kopi lalu di seduh dengan air panas. Kopi Tubruk ini memang sengaja disajikan dengan ampas-ampasnya.
Hal yang paling penting untuk diperhatikan dalam mengkonsumsi minuman ini adalah dengan memperhatikan pilihan biji kopi. Kalian bisa menggunakan jenis apapun tapi kalian harus perhatikan terutama pada tahap roasting. Jangan mengkonsumsi Kopi Tubruk yang masa roasting lebih dari dua bulan dan konsumsi Kopi Tubruk sesaat biji kopi selesai di tumbuk.
Suhu air juga wajib untuk diperhatikan saat menyeduh tubruk. Pastikan air benar-benar panas dan berada pada suhu 93ºC. Jika tidak memiliki termometer, cukup biarkan air mendidih selama 2 menit.
Kopi kawa
Kopi Kawa merupakan kopi khas Sumatera Barat. Meminum Kopi Kawa adalah bagian dari kebudayaan dari masyarakat Minang. Nama Kawa sendiri diambil dari bahasa Arab qahwah yang memiliki arti kopi.
Berbeda dari minuman kopi pada umumnya, kopi kawa adalah minuman kopi yang terbuat dari daun kopi dan bukan dari bijinya. Jenis tanaman yang digunakan adalah tanaman jenis robusta. Hal ini dilakukan karena masyarakat Minang percaya daun dari jenis tanaman arabika memiliki rasa yang hambar.
Cara pembuatannya adalah dengan menggunakan daun dan batang daun robusta dan kemudian di asapi hingga kering. Kemudian seduhkan dengan air panas. Kopi Kawa sendiri memiliki tekstur yang ringan seperti teh saat di minum, tetapi memiliki aroma seperti kopi.
Minuman ini lahir pada saat era kolonialisme, dimana pada saat itu terjadinya tanam paksa. Dimana semua benih dan biji-biji kopi di ambil oleh kolonial. Mirisnya masyarakat Minang tidak diperbolehkan untuk mencicipi tasi tanam mereka. Maka dari itu Kopi Kawa hadir untuk mengobati kekecewaan dan hasil kerja keras.