Contoh lain kesuksesan pemuda dalam memimpin adalah pada diri Sultan al-Fatih. Ia adalah putra dari Sultan Murad II yang merupakan raja keenam Daulah Utsmaniyah, dan hidup di masa setelah Sultan Salahuddin al Ayyubi (pahlawan perang Salib). Ia memerintah Daulah Ustmaniyah dalam usia kurang lebih 22 tahun setelah Sultan Murrad II wafat.
Lebih dari itu, ia mempunyai kepribadian yang cemerlang, kekuatan dan keadilan telah tercermin dalam pribadinya sebagaimana ia sangat unggul dalam segala bidang ilmu. Ia mengikuti jejak ayahnya dalam memperoleh beberapa kemenangan. Kepribadiannya sangat mencerminkan seorang pemimpin yang luar biasa dari segi salehnya dan keilmuannya yang tinggi.
Pemimpin masa depan
Kita tahu, bahwa generasi muda adalah pemimpin masa depan. Seperti ungkapan bahwa “masa depan bangsa terletak pada genggaman generasi pemuda”. Artinya, baik buruk suatu umat atau bangsa tergatung pada pemudanya.Yusuf Qardawi mengatakan “apa bila ingi melihat suatu negara di masa depan, maka lihatlah para pemudanya hari ini.”
Ungkapan ini menjadi standarisasi dan barometer dalam pembinaan dan pendidikan generasi muda, untuk melanjutkan perjuangan dan menjadi pilar kebangkitan. Dengan kata lain, generasi muda di tuntut untuk mendidik dirinya menjadi generasi muda yang memiliki jiwa kepemimpinan.
Tentu tidak diragukan lagi bahwa banyak peran pemuda bagi bangsa ini. Sejarah telah mencatat bagaimana Sutan Syahrir berperan besar dalam sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia. Bagaimana Mark Zukerberg, Lary Page dan Sergey Brein yang begitu memiliki peranan besar dalam merubah peradaban dunia. Pun demikian kisah pemuda Ibrahim yang berani memberontak dan bertindak revolusioner untuk memperbaiki tatanan sistem masyarakat yang sudah rusak.
Kisah Ashabul Kahfi adalah bukti nyata bahwa, pemuda selalu punya peran dalam merubah kondisi suatu bangsa yang tertindas oleh kesewenang-wenangan penguasa. Selain itu, para Nabi dan Rasul adalah contoh teladan peran pemuda dalam merubah suatu bangsa. Seperti yang dikatakan Michael H. Hart seorang penulis Barat terkenal dalam bukunya “The 100 a Ranking of The Most Influential Persons in History” menuliskan bahwa Nabi Muhammad sebagai pemimpin yang paling berpengaruh di dunia.
Di dalam al-Quran banyak sekali ayat-ayat yang menyinggung tentang kepemimpinan. Misalnya adalah surah An–Nisa’ ayat 58. Allah Swt berfirman:
اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُكُمْ اَنْ تُؤَدُّوا الْاَمٰنٰتِ اِلٰۤى اَهْلِهَا ۙ وَاِ ذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ اَنْ تَحْكُمُوْا بِالْعَدْلِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهٖ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ سَمِيْعًاۢ بَصِيْرًا