Barça mempunyai hak untuk merasa jengkel lebih lanjut ketika mereka tidak mendapatkan gol kedua yang dianggap sah oleh banyak orang. Andriy Lunin menepis upaya Lamine Yamal, namun meski bola tampak sudah melewati garis, VAR tidak mampu menemukan sudut yang cukup meyakinkan untuk membuktikannya.
Frenkie terluka
Dan yang lebih parah lagi, Frenkie de Jong ditandu keluar lapangan sebelum turun minum, dan ekspresi kekesalan di wajahnya membuat kita takut akan kemungkinan terburuk. Patut dipuji karena para pendukung tuan rumah mengesampingkan persaingan mereka sejenak, dan memberikan tepuk tangan kepada pemain Belanda itu saat ia meninggalkan lapangan.
Kembali bertanggung jawab
Babak kedua berjalan kurang menarik sampai segalanya berjalan baik dan benar-benar bersemangat dengan gol kedua Barca. Ferran Torres nyaris dengan nakal melakukan back-heel terhadap assist Lamine yang melewati Lunin, dan meskipun pemain Ukraina itu berhasil membloknya, Fermin Lopez langsung melakukan rebound dan akhirnya Barca kembali memimpin.
Madrid mematikan harapan itu
Sayangnya, saat-saat penuh harapan yang menggembirakan itu hanya berumur pendek. Culers di seluruh dunia masih merayakannya ketika Madrid dengan cepat menorehkan keunggulan itu juga. Tidak ada yang bisa dilakukan Ter Stegen untuk menghentikan tendangan setengah voli Lucas Vazquez dan kedudukan menjadi 2-2.
Yang dipastikan adalah drama end-to-end dalam tradisi Clásico yang paling murni. Real Madrid tidak tinggal diam dan hal itu menguntungkan Blaugrana. Bagaimanapun juga, hasil imbang ini lebih sesuai dengan kepentingan tim tuan rumah, dibandingkan dengan kepentingan Barca.
