Rawat Skin Barrier, Cuci Muka dengan Tepat Ala dr. Kamilah Jaidi

 

Cuci muka dilakukan saat pagi dan malam hari, khusus untuk malam hari bisa lebih baik dengan melakukan double cleansing dengan micelar water, cleansing balm, dan lain sebagainya yang sudah disesuaikan dengan tipe kulit yang dimiliki.

 

Dr. Kamilah mengungkapkan jika sebenarnya tidak ada frekuensi tetap dalam mencuci wajah. Meski demikian, hal tersebut terjadi menyesuaikan keadaan kulit yang dimiliki.

 

Penggunaan sabun cuci wajah justru tidak disarankan untuk digunakan oleh orang yang sedang mengalami kekeringan parah pada wajahnya dan sebaiknya dalam kondisi seperti itu akan lebih baik jika menghentikan aktivitas membersihkan wajahnya untuk sementara waktu.

 

Untuk menyelesaikan masalah tersebut, dr. Kamilah menyarankan untuk hanya menggunakan miselar water yang non alkohol untuk membersihkan wajah guna mengembalikan skin barrier.

 

“Beberapa kasus yang datang kepada saya, saya sarankan untuk tidak mencuci muka dulu sampai dengan 2 minggu dan hanya cukup menggunakan miselar water yang non alkohol. Biar apa? Biar kulitnya balik dulu nih skin barriernya.” Ujarnya.

 

“Kesalahan dalam sabun cuci muka, terlalu banyak atau terlalu sering itu bisa merusak skin barrier.” Tambahnya.

 

Jika memiliki kulit yang sensitif maka gunakan sabun cuci wajah 1 kali dalam sehari yaitu pada malam hari, hal ini karena kondisi kulit tersebut membutuhkan banyak hidrasi.

 

Beda halnya dengan kulit berminyak, penggunaannya bisa dinaikkan hingga 3 kali pemakaian sabun cuci wajah dalam sehari.

 

Kamilah juga menyarankan untuk tidak menggunakan sabun cuci wajah yang berscrub karena hal tersebut juga dapat merusak skin barrier pada wajah, jika pun memiliki kulit sensitif maka perlu menggunakan sabun SLS.

Rincian angkaDari 139,3 juta penerima manfaat yang ditargetkan, 34 juta (24 persen) adalah pengungsi, 68 juta (48 persen) pengungsi internal, 12 juta orang yang kembali ke negaranya, dan sekitar 4,5...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist