Aulanews.id – Sebanyak 123 sekolah di Jakarta Timur mempersiapkan penggelaran pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Sekolah tersebut yang terdiri dari beberapa tingkat. Pemprov DKI Jakarta akan menggelar PTM pada Senin 30 Agustus 2021 mendatang.
Jumlah tersebut dibagi menjadi 66 sekolah di wilayah Jakarta Timur I serta 57 sekolah untuk wilayah Jakarta Timur II. Jakarta Timur I wilayahnya meliputi Kecamatan Cakung, Duren Sawit, Pulogadung, Matraman, dan Jatinegara. Kemudian di Jakarta Timur II 57 wilayahnya meliputi Kecamatan Pasar Rebo, Ciracas, Kramatjati, Makasar, dan Cipayung.
“Dari wilayah I ada 66 sekolah, rinciannya PAUD ada 3, SD ada 46, SMP ada 1, SMA ada 3, dan SMK 13,” ungkap Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Timur Linda Siregar, Kamis (26/8/2021).
Syarat siswa yang diperbolehkan mengikuti PTM terbatas yakni dipastikan sehat, kemudian sudah divaksinasi Covid-19, serta mendapat izin dari orangtua.
Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah II Jakarta Timur Putoyo juga sudah merinci sekolah mana yang akan disiapkan PTM terbatas.
“Kalau untuk di Jakarta Timur wilayah II ada 57 sekolah yang akan buka. Untuk SD ada 31, SMP ada 5, SMA ada 6, dan SMK ada 13,” Kata Putoyo.
Lanjutnya, ia mengatakan bahwa 57 sekolah di wilayahnya sudah mulai mempersiapkan PTM, terutama terkait penerapan protokol kesehatan (prokes).
Kepala Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta yakni Taga Radja menjelaskan, PTM terbatas dibuka pekan depan, alasannya harus melalui pembahasan yang komperhensif.
“Baru saja kami membahas komperhensif ya, bahwa kami memang menyiapkan untuk sekolah-sekolah melaksanakan PTM terbatas, rencana mungkin minggu depan karena menunggu SK (surat keputusan) dari Bu Kepala Dinas,” ungkap Taga, Selasa (24/8/2021).
Dinas Pendidikan akan melakukan evaluasi pembelajaran tatap muka terlebih dahulu sebelum puncak pandemi diberlangsungkan. Jelas Taga
Setelah itu, untuk beberapa sekolah yang sudah melakukan uji coba diperbolehkan untuk melakukan pembelajaran tatap muka terbatas secara bertahap.
Terdapat 243 sekolah yang ikut serta dalam pembelajaran tatap muka terbatas yang diuji coba pada April dan Juni 2021, sedangkan sekolah baru sejumlah 372 sekolah.
“Jadi ada 615 sekolah yang kemarin dan digabungkan semuanya. Mudah-mudahan (datanya) tidak berubah minggu depan,” kata Taga dilansir dari Kompas.com.