Yun Jae Ok menambahkan bahwa Musim Panas yang menyengat telah diramalkan dan lokasi pelaksanaan Jambore Pramuka Dunia ke-25 hanya memiliki sedikit pelindung alami.
Dalam jumpa pers pada Kamis, sekretaris jenderal panitia penyelenggara acara Choi Chang Haeng menyatakan bahwa semua penyakit yang berhubungan dengan panas berstatus ringan, dengan 39 orang masih dirawat di institusi medis.
“Untuk mencegah dan menanggulangi penyakit akibat suhu panas, kami telah mengamankan tenaga medis tambahan, termasuk sekitar 30 dokter dan 60 perawat,” terang Choi Chang Haeng.
Perangkat pendingin tambahan, sebut Choi Chang Haeng, akan dipasang di klinik di lokasi Jambore Pramuka Dunia ke-25 dan lebih banyak tempat tidur disediakan untuk merawat pasien. Sementara itu, enam helikopter bersiaga.
“Kami akan memastikan para peserta dapat menikmati jambore dengan aman dan sehat,” kata Choi Chang Haeng.
Simon Carter, kepala media Asosiasi Pramuka di Inggris, yang hadir dalam Jambore Pramuka Dunia ke-25 menyatakan bahwa masalah keamanan telah ditangani.
“Kami tidak akan membawa mereka ke sini jika kami pikir itu berbahaya. Agak panas? Ya. Apakah ini jenis pendekatan yang berbeda dengan … perkemahan pada Musim Panas di Inggris? Ya. Tapi ini adalah bagian dari pengalaman budaya,” ungkap Carter.
Dia menambahkan, “Perspektif kami adalah Anda hanya beradaptasi dengan kondisi dan memastikan Anda melakukan semua yang Anda bisa untuk menjaga anak-anak tetap aman.”