Aulanews.id – Sebanyak 229 anak dari 133 keluarga di Kota Bogor yang kehilangan orang tuanya akibat Covid-19 dan mendapatkan jaminan pendidikan hingga SMA dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor.
Menurut Bima Arya, lewat program ini Pemerintah berupaya memastikan anak-anak bangsa bisa terus melanjutkan hidup sebagai harapan dan masa depan Indonesia.
Ada yang beda dari Pemerintah Kota (pemkot) Bogor dalam memperingati momen Hari Kemerdekaan RI ke-76. dengan menyerahkan program bantuan pendidikan Sebanyak 229 anak dari 133 keluarga di Kota Bogor yang kehilangan orang tuanya akibat Covid-19 dan mendapatkan jaminan pendidikan hingga SMA dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Tak hanya itu Pemkot Bogor juga memberi pendampingan kepada para anak yatim.
Bima berharap melalui program ini pihaknya memastikan anak-anak Indonesia bisa terus melanjutkan hidup dan bisa menjadi harapan masa depan Indonesia.
“Kita pastikan tidak ada lost generation. Kita sudah mendata, ada 229 anak di bawah 18 tahun yang kehilangan orang tuanya karena terpapar COVID-19,” Ujar Bima Arya Selasa (17/8/2021).
Dari 229 anak tersebut, 150 di antaranya anak yatim, 72 piatu dan 7 yatim piatu. Jumlah tersebut berasal dari 133 keluarga. Sementara itu, sebanyak 46 ank diantaranya merupakan balita dibawah 5 tahun. Yang masih sekolah SD sebanyak 76 anak, SMP sebanyak 53 anak, serta SMA sebanyak 54 anak.
“Masih mungkin bertambah karena pandemi masih melanda. Dari data tersebut juga dilaporkan bahwa 97 anak di antaranya telah dibantu melalui program-program bantuan keluarga tidak mampu seperti PKH, BPNT dan BPJS. Tapi sisanya yang belum kita akan koordinasikan untuk tetap dibantu,” Tegas Bima Arya.
Agar tidak timbul generasi yang hilang (lost generation), Bima menjamin pendidikan anak-anak tersebut sampai lulus SMA.
“Termasuk yang bersekolah di swasta. Dananya kita usahakan ada yang dari kegiatan atau program dinas, ada juga donasi dari gaji ASN yang disisihkan, termasuk hasil lelang barang pribadi saya kemarin (Rp 53,7 juta). Kemudian semuanya juga akan didampingi konseling dari DPMPPA (Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perlindungan Perempuan dan Anak). Mereka harus tetap bisa meraih masa depan,” Ujar Bima
Keberlangsungan program ini akan dilihat per kasus. Pihak Pemkot Bogor juga berkoordinasi dengan pejabat desa terkait pendataan.
“Saya sudah minta kepada Pak Camat, Pak Lurah, mendata kebutuhannya apa. Bermacam-macam, ada yang sudah tinggal dengan keluarganya, ada yang mungkin masih mencari tempat tinggal, ada yang perlu biaya kuliah semuanya di data terlebih dahulu,” ungkapnya