Lebih lanjut beliau menegaskan bahwa di era post truth seperti sekarang ini, dimana populisme, dan trensdsetter menjadi ukuran kebenaran maka tidak boleh tidak, berorganisasi harus kompak dan bersinergi. Beliau menjelaskan dengan mengutip ungkapan Sayyidina Ali RA, al-haqqu bila nidhomin yaglibu al-bathil binidhomin. Kebenaran yang tidak kompak dan terorganisir akan dikalahkan dengan kebatilan yang kompak dan terorganisir.
Hepi juga menegaskan bahwa orientasi Ormawa adalah untuk mengembangkan softskill mahasiswa. Maka, program-program kerja yang digagas harus berorientasikan pengembangan softskill itu.
“Adanya Ormawa ini tidak lain adalah untuk mengembangkan kompetensi mahasiswa, soft skill mahasiswa. Terutama kompetensi-kompetensi yang tidak diperoleh dalam pembelajaran di dalam kelas. Orientasi ini penting untuk dijadikan pijakan dalam menyusun program kerja ke depan” Tutur Hepi.
Dan sebagai penegasan terakhir, Hepi juga mengajak pada pengurus untuk menjalankan amanah ini secara kaffah, totalitas. Menurutnya mahasiswa di kampus ini adalah subjek. Yang artinya turut serta terdapat dinamika dan berbagai macam perubahan kehidupan yang ada di kampus. Kalau mahasiswanya aktif kampusnya juga aktif, dan kalau kampusnya berbudaya aktif, mahasiswa yang lainpun akan terdisiplinkan untuk turut aktif.