Search

Rangkaian 1 Abad NU Cirebon, dari Cerdas Cermat hingga NU Bershalawat

Pria yang akrab disapa Kang Aziz ini menjelaskan, untuk momentum spiritual, bahwa NU beberapa hari ke depan akan berusia 100 tahun atau seabad. Dengan usia seabad, NU masih kokoh seba gai organisasi keagamaan dan sosial yang terus berkembang dari kiprah daerah-daerah, nasional hingga internasional. “Kita warga NU harus senantiasa bersyukur atas anugerah dari Allah karena NU diterima dengan baik baik di Indonesia maupun dunia,” kata salah satu pengasuh Pondok Pesantren Babakan, Ciwaringin itu.

Menurutnya, apa yang diperjuangkan para pendahulu sejak dulu hingga saat ini diyakini telah memberikan keberkahan, manfaat, dan kemaslahatan bagi umat dan bangsa. “Karena itu, memasuki abad kedua, PCNU Kabupaten Cirebon dimandati untuk terus menjaga momentum spiritual yang diwariskan para ulama terdahulu,” sambung dia.

Baca Juga:  NU Pasuruan Gelar Napak Tilas dan Kirab menuju Gelora Delta Sidoarjo

Yang kedua, momentum konsolidasi. Di mana NU hari ini memiliki struktur organisasi hingga tingkat ranting bahkan anak ranting. Itu artinya pengkhidmatan struktural masif hingga di kampung-kampung, tingkat desa, sampai RW, sehingga harus dikonsolidasikan dengan baik agar benar-benar memberikan manfaat dan maslahat. “Menjadi pengurus tidak boleh malah diurus. Semua harus menjadi khodim (pelayan) untuk melayani kepentingan warga NU di Kabupaten Cirebon,” pesan Aziz.

Sedangkan yang ketiga di peringatan Harlah 1 Abad NU adalah momentum beradaptasi dengan dinamika dan perkembangan zaman. Aziz menyontohkan sejumlah fenomena, misalnya, munculnya Covid-19 yang telah memaksa manusia untuk beradaptasi, termasuk dengan pesatnya teknologi saat ini. Dikatakan, organisasi NU memiliki basis warga yang mayoritas masih tertinggal dari aspek teknologi. Karena itu, aspek teknologi harus menjadi concern bagi pengurus NU untuk mendekatkan warga Nahdliyin agar semakin beradaptasi dengan teknologi dan semua produk perkembangan zaman. (Vin)

Dialisis terancamIni termasuk Rumah Sakit Najjar di Rafah yang menawarkan perawatan dialisis kepada ratusan orang, jelas Dr Ahmed Dahir, ketua tim WHO di Gaza. “Sistem kesehatan hampir tidak dapat bertahan…...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist