Aulanews.id – Magnesium adalah elemen penting bagi pertumbuhan dan kualitas tanaman teh karena berperan dalam proses seperti fotosintesis dan sintesis metabolit. Namun, banyak tanaman teh mengalami kekurangan magnesium akibat kondisi tanah yang buruk dan pemupukan yang kurang tepat. Hal ini dapat menurunkan kualitas teh, memengaruhi rasa, dan nilai jualnya. Untuk itu, para peneliti di Universitas Pertanian Huazhong ingin memahami bagaimana magnesium memengaruhi tanaman teh di tingkat molekuler, guna mengembangkan strategi pengelolaan nutrisi yang lebih baik.
Pada 3 Juni 2024, tim dari Laboratorium Kunci Nasional untuk Inovasi Plasma Nutfah dan Pemanfaatan Tanaman Hortikultura di Universitas Pertanian Huazhong menerbitkan sebuah studi di jurnal Horticulture Research. Studi ini meneliti dampak kekurangan magnesium pada tanaman teh, terutama melalui peran gen CsMGT5. Dengan menggunakan teknik metabolomik dan transkriptomik, para peneliti menemukan bahwa kekurangan magnesium mengganggu fungsi fisiologis dan metabolisme tanaman teh. dilansir dari phyas (26/08/2024)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekurangan magnesium menyebabkan penurunan efisiensi fotosintesis dan kadar klorofil pada pucuk teh, yang berdampak negatif pada kesehatan dan kualitas tanaman. Gen CsMGT5 diidentifikasi sebagai faktor penting dalam menjaga keseimbangan magnesium, terutama saat tanaman mengalami stres.
Selain itu, penelitian ini juga menemukan perubahan profil metabolit pada tanaman teh, termasuk penurunan kadar katekin dan asam amino tertentu yang penting bagi rasa dan kualitas teh. Gen CsMGT5 diduga bekerja bersama transporter amonium untuk membantu menjaga stabilitas kadar asam amino, membuka peluang untuk meningkatkan kualitas teh melalui manajemen nutrisi yang lebih baik.
Dr. Mingle Wang, peneliti utama dalam studi ini, menyatakan, “Penelitian kami menyoroti pentingnya magnesium bagi kesehatan dan kualitas tanaman teh. Dengan memahami peran gen CsMGT5, kita dapat mengembangkan cara baru untuk meningkatkan kualitas teh melalui pengelolaan nutrisi yang lebih baik. Ini adalah langkah awal untuk mengoptimalkan budidaya teh di masa depan.”
Penemuan ini memiliki implikasi penting bagi industri teh. Dengan memahami peran magnesium dan gen CsMGT5, petani dapat meningkatkan pengelolaan nutrisi mereka untuk menghasilkan teh berkualitas lebih tinggi. Penelitian ini juga membuka jalan bagi studi lebih lanjut tentang mekanisme kekurangan nutrisi pada tanaman lain, yang berpotensi diterapkan di bidang pertanian yang lebih luas.