“Besar harapan semoga seluruh pengurus MDS Rijalul Ansor mulai tingkat PW, PC, PAC, dan Ranting di seluruh daerah di Jawa Timur senantiasa diberi kekuatan dan kemudahan dalam mengemban amanah sebagai pengurus MDS Rijalul Ansor,” ucapnya.
Selain itu, kepengurusan yang masa berlakunya hingga 20 Agustus 2024 tersebut, Gus Amak menjelaskan, jika pihaknya tidak ingin RA fakum, karena melihat semangat kegiatan di masing-masing PC. Oleh karena itu, restrukturisasi selama setahun mendatang sangat perlu dilakukan.
“Mari kita fokus untuk menjalankan program dan meminimalisirkan potensi kegaduhan, tidak usah memperpanjang hal-hal yang tidak produktif. Nasab itu penting, nasib dan nishob juga lebih penting,” tutur Gus Amak yang juga cucu Masyayikh NU, KH Abdul Hamid Pasurun itu.
Sementara itu, Ketua PP MDS RA KH Raden Mahfudz Hamid mengapresiasi pengukuhan dan Rakerwil PW MDS RA Jatim masa khidmat 2023-2024. Menurutnya, banyak cara untuk mengabdikan diri ke NU.
“Pengurus PW MDS RA Jatim ini orang-orangnya luar biasa dan penuh semangat. Kalau masuk organisasi itu memang harus menjadi pelayan umat,” ungkapnya.
Gus Mahfudz juga menyampaikan salam dari Ketum PP GP Ansor Gus Yaqut Cholil Qoumas. Gus Menteri mengapresiasi pengukuhan dan Rakerwil tersebut.
“Tapi komitmen kita di organisasi, bahwa NU tidak hanya untuk warga NU, tapi NU untuk Indonesia. Semoga selalu berkah dan istimror hatta yaumul qiyamah,” ujarnya.
Gus Mahfudz menyebut, tanggung jawab Kader NU sangatlah berat. Selain mewarisi manhaj fikrah para masyayikh, juga dituntut untuk menggerakkan umat.
“Tugas kita mengorganisir warga NU di mana pun berada. Tugas kita di RA ngaji dan mengabdi. Sehingga diakui sebagai santri Mbah Hasyim Asy’ari,” pungkasnya.