Purun: Tumbuhan Berharga yang Menghidupkan Seni Anyaman di Rawa Pedamaran Sumsel

Foto: (Dokumentasi BRIN)
Foto: (Dokumentasi BRIN)

Purun tikus, sebutan untuk purun di daerah Pedamaran, tumbuh subur di lebak dan rawa-rawa di Sumatera dan Kalimantan. Purun tikus tumbuh sepanjang tahun dan memiliki kemampuan adaptasi yang baik terhadap lingkungan yang asam dan berair. Ketinggian tempat tumbuh purun tikus berkisar 0-1.350 m di atas permukaan laut pada daerah rawa, dengan suhu yang cocok berkisar 30-35°C dan kelembapan tanah 98−100%.

Purun memiliki rimpang pendek dengan stolon memanjang berujung bulat gepeng berwarna dari cokelat hingga hitam. Batang purun tegak, tanpa cabang, berwarna abu-abu hingga hijau mengilap, dengan panjang 50-200 cm dan ketebalan 2-8 mm. Daun purun tikus berbentuk buluh dengan bunga majemuk yang hermafrodit (Suprapto & Yudha, 2019).

Baca Juga:  Cak kartolo Sabet Anugerah Penghargaan Jer Basuki Mawa Beya Perak dari Gubernur Jawa Timur
Foto: (Dokumentasi BRIN)

Selain berfungsi menjaga ekosistem rawa, purun juga memiliki manfaat lain yang berguna bagi lingkungan. Sebagai tumbuhan dominan di rawa, purun memberikan manfaat sebagai penahan air dan nutrisi, serta memberikan tempat hidup yang penting bagi berbagai makhluk. Tumbuhan ini juga berperan dalam menyerap karbon dioksida dan menyimpannya dalam bentuk biomassa, membantu mengurangi dampak perubahan iklim. Purun juga memelihara keanekaragaman hayati dengan menyediakan makanan dan tempat berlindung bagi berbagai spesies hewan, seperti serangga air, ikan, burung, dan reptil.

Masyarakat Pedamaran telah lama mengenal purun sebagai bahan anyaman yang digunakan dalam aktivitas sehari-hari. Pemanfaatan purun sebagai bahan anyaman tidak hanya menjadi bagian dari budaya dan tradisi, tetapi juga berperan dalam menjaga dan melestarikan keberadaan purun.

Aulanews. ID — Hizbullah mengatakan akan melanjutkan operasi untuk mendukung Gaza, rakyatnya, dan perlawanannya  setelah ledakan pager simultan yang digunakan oleh anggotanya, ledakan ini  menewaskan 12 orang dan melukai ribuan orang...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist