Charles Stratford dari Al Jazeera, melaporkan dari luar penjara Ofer, mengatakan pasukan Israel menembakkan gas air mata ke arah kerumunan yang berkumpul.
Di antara mereka yang berkumpul di penjara, seorang wanita yang berbicara dengan Al Jazeera mengatakan bahwa dia datang jauh-jauh dari Tulkarem, sebuah kota dekat perbatasan dengan Israel di Barat.
Dalam perjalanan, lanjut Stratford, dia dihentikan di sebuah pos pemeriksaan militer Israel dan diinterogasi secara ketat di sana. Ia menyoroti kesulitan yang dihadapi warga Palestina dalam hal kebebasan bergerak di wilayah pendudukan.
“Ayah lain dari seorang anak laki-laki berusia 17 tahun, mengatakan dia tidak akan merayakan pembebasan tersebut karena ribuan orang, dalam kata-katanya, telah ‘menjadi martir’ dalam persiapan untuk kesepakatan ini,” kata Stratford.
“Jadi sekali lagi menyoroti emosi campur aduk di sini,” imbuhnya.
Sekitar 8.000 warga Palestina masih berada di penjara-penjara Israel, termasuk 3.000 orang yang ditahan dalam tujuh minggu terakhir di tengah meningkatnya serangan Israel di Tepi Barat.
Penulis: Bela
Editor: Hendro