Puluhan Mahasiswa Indonesia dapat Beasiswa Erasmus Uni Eropa

Aula news.id – Sebanyak 78 mahasiswa Indonesia terpilih mendapat beasiswa dari Uni Eropa untuk melanjutkan studi di Benua Biru. Mereka bisa meneruskan studi melalui program Erasmus Mundus Joint Masters (EMJM). Jumlah peraih beasiswa tersebut menempatkan Indonesia di antara 12 negara dengan penerima beasiswa EMJM terbanyak di dunia.

kesempatan unik bagi para penerima beasiswa karena bisa melanjutkan pendidik pascasarjana di setidaknya dua lembaga pendidikan tinggi di minimal dua negara anggota Uni Eropa. Piket pun mengaku, bangga bisa menyambut mahasiswa berbakat dari Indonesia yang akan berangkat ke Eropa.

“Kami percaya para penerima beasiswa Erasmus yang cerdas ini akan mendapatkan manfaat dari ekosistem pendidikan dan penelitian yang berkualitas yang kami tawarkan di seluruh Eropa. Penerima beasiswa Erasmus merupakan pilar penting dalam kerja sama antara masyarakat Eropa dan Indonesia,” kata Piket di Jakarta, Rabu (9/8/2023).

Menurut dia, para penerima beasiswa tersebut akan memperkuat hubungan antara Eropa dan Indonesia, yang ke depannya terus bekerja bersama dalam berbagai sektor. Piket menekankan, pendidikan tinggi dan penelitian selalu merupakan fokus kemitraan Uni Eropa dengan Indonesia.

Penerima beasiswa EMJM tahun ini mengikuti program studi yang sangat beragam, mulai teknologi berkelanjutan hingga hak asasi manusia, dari kesehatan masyarakat sampai bidang ekonomi kreatif. Adapun pelamar dapat memilih dari daftar lebih dari 190 program yang tersedia.

“Beasiswa Erasmus meningkatkan pengalaman para penerima beasiswa dan mendorong mereka berkontribusi dalam menyelesaikan tantangan global yang saat ini kita hadapi. Kami yakin bahwa penerima beasiswa ini akan berkontribusi menuju dunia yang lebih inklusif dan berkelanjutan dalam bidang keahlian mereka masing-masing,” ujar Piket.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek Prof Nizam menerangkan, program EMJM sangat istimewa karena mahasiswa tidak hanya belajar dari satu universitas di satu negara, tetapi di setidaknya dua lembaga pendidikan tinggi di dua negara Eropa. “Karena itu, mereka mendapatkan dampak yang jauh lebih besar dari pengalaman keberagaman dan jejaring yang dibangun, dibandingkan dengan beasiswa lainnya,” katanya.

Seorang dokter penerima beasiswa, M Qoimam B Zulfikar mengungkapkan alasan mengapa memilih Eropa untuk melanjutkan studinya. Dia pun sudah memiliki rencana, kuliah di Belgia pada tahun pertama dan di Prancis pada tahun kedua.

Siaran Langsung

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist