Aulanews.id – Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan (Balitbangkes Kemenkes) telah mencatat bahwa Kalimantan Timur (Kaltim) telah menjadi provinsi di luar Pulau Jawa yang menempati urutan teratas daerah dengan sebaran kasus mutasi virus SARS-CoV-2 varian Delta B1617.2.
Sementara itu secara nasional, Kaltim menduduki urutan tiga teratas dengan temuan varian Delta dari 364 spesimen warga Kaltim yang diperiksa menggunakan teknis pencarian strain virus baru, Whole Genome Sequence (WGS).
Seiring dengan temuan itu, Kaltim memang telah tercatat sebagai salah satu provinsi di luar pulau Jawa yang langganan ‘nangkring’ di posisi 10 besar penambahan kasus harian warga terkonfirmasi covid-19 di Indonesia. Dalam dua pekan terakhir ini, Kaltim rata-rata menjadi provinsi urutan keenam dalam penambahan kasus covid-19 di Tanah Air.
Bahkan secara kumulatif, Kaltim menduduki peringkat kelima kumulatif covid-19 terbanyak di Indonesia. Pun dengan kumulatif jumlah kematian covid-19 di Kaltim yang juga menduduki peringkat kelima teratas secara nasional.
Sementara untuk keseluruhan, varian Delta di Indonesia meningkat sebanyak 225 kasus dalam kurun waktu sepekan saja. Berdasarkan laporan per data 25 September yang baru diunggah oleh Balitbangkes Kemenkes melalui laman https://www.litbang.kemkes.go.id/ pada Selasa (28/9) mencatatkan bahwa sudah ada 2.945 kasus varian Delta di 34 provinsi Indonesia.
Varian yang pertama kali ditemukan di India ini memang menjadi salah satu perhatian global. Kemenkes menyebutkan, bahwa kecepatan penularan varian Delta 6-8 kali dari varian covid-19 lainnya, sehingga mampu untuk menciptakan penularan yang eksponensial.
Selain varian Delta, Kemenkes juga mencatat 65 kasus varian B117 Alfa dan 22 kasus varian B1351 Beta. Ketiga varian tersebut merupakan ‘Variant of Concern (VoC)’ alias varian yang diwaspadai oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Adapun disebutkan, bahwa ribuan temuan varian itu teridentifikasi di Indonesia berdasarkan hasil dari pencarian strain virus baru menggunakan metode Whole Genome Sequence (WGS) terhadap total 6.734 spesimen yang diperiksa. Jumlah pemeriksaan bertambah menjadi 295 spesimen dari 18 September lalu yang berjumlah 6.439 spesimen.
Berikut merupakan sebaran provinsi dan temuan kasus dari tiga varian tersebut:
𝗩𝗮𝗿𝗶𝗮𝗻 𝗕𝟭𝟲𝟭𝟳.𝟮 𝗗𝗲𝗹𝘁𝗮 𝟮.𝟰𝟳𝟬 𝗞𝗮𝘀𝘂𝘀
Sumatera Utara: 86 kasus
Sumatera Barat: 75 kasus
Sumatera Selatan: 52 kasus
Aceh: 53 kasus
Bengkulu: 8 kasus
Riau: 30 kasus
Lampung: 6 kasus
Jambi: 13 kasus
Kepulauan Riau: 7 kasus
Kepulauan Bangka Belitung: 42 kasus
Banten: 28 kasus
Jawa Barat: 453 kasus
DKI Jakarta: 991 kasus
DIY: 20 kasus
Jawa Timur: 49 kasus
Jawa Tengah: 198 kasus
Bali: 33 kasus
Nusa Tenggara Barat: 64 kasus
Nusa Tenggara Timur: 102 kasus
Kalimantan Tengah: 3 kasus
Kalimantan Timur: 299 kasus
Kalimantan Utara: 59 kasus
Kalimantan Barat: 28 kasus
Kalimantan Selatan: 36 kasus
Sulawesi Selatan: 19 kasus
Sulawesi Barat: 22 kasus
Sulawesi Utara: 27 kasus
Sulawesi Tengah: 42 kasus
Sulawesi Tenggara: 20 kasus
Gorontalo: 1 kasus
Maluku: 9 kasus
Maluku Utara: 43 kasus
Papua: 12 kasus
Papua Barat: 15 kasus