Aulanews.id – Di Chicago, ribuan pengunjuk rasa berkumpul di luar United Center pada hari Rabu untuk mengekspresikan kemarahan mereka terhadap dukungan AS terhadap Israel. Mereka mengaitkan situasi saat ini dengan protes tahun 1968, saat konvensi Demokrat juga menjadi ajang unjuk rasa dan penangkapan brutal terhadap dua wanita berhijab saat ribuan orang di Chicago berunjuk rasa memperjuangkan hak-hak Palestina.
Demonstran menuntut Kamala Harris, yang secara resmi dinyatakan sebagai kandidat presiden dari Partai Demokrat, untuk menghentikan dukungan Amerika terhadap Israel yang mereka anggap sebagai penyebab banyak kematian di Gaza.
Rabu adalah hari ketiga konvensi dan hari ketiga protes Gaza. dilansir dari al jazeera (22/08/2024)
“DNC tangan kalian merah, lebih dari 40.000 orang tewas,” teriak para pengunjuk rasa sambil melambaikan bendera Palestina sambil berbaris di jalan.
Para pengunjuk rasa, yang juga memperingati perang di Gaza di mana lebih dari 40.000 warga Palestina tewas dalam sepuluh bulan terakhir, memprotes secara damai namun mendapatkan pengawasan ketat dari polisi. Polisi membentuk barikade sepeda untuk mengatur arus pawai dan menghindari konfrontasi langsung.
Meskipun sebagian besar demonstrasi berjalan lancar, terjadi insiden penangkapan dua wanita muda di stasiun transit Damen, yang memicu ketegangan lebih lanjut.
Jinan Chehade, salah satu aktivis, menganggap protes hari itu sebagai yang terbesar dalam konvensi 2024, menggambarkan besarnya seruan untuk keadilan bagi Palestina. Aksi protes dijadwalkan berlanjut pada hari Kamis ketika Kamala Harris akan menerima nominasi resmi dari Partai Demokrat.