Pada 2018, ia juga diangkat menjadi Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) oleh Presiden Joko Widodo.
Dalam pencalonan Ketua Umum PBNU tahun ini, Gus Yahya mendapat dukungan dari Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur. Bahkan, sebanyak 42 pengurus cabang NU di Jawa Timur solid mendukung Gus Yahya.
3. KH Dr As’ad Said Ali
Kiai As’ad pernah menjabat sebagai Wakil Ketua PBNU periode 2010-2015 dan Wakil Ketua Badan Intelijen Negara (BIN) 2000-2011.
Di NU, Kiai As’ad banyak melakukan kaderisasi di level bawah dengan mendirikan Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU). Alumni PKPNU tercatat sudah banyak tersebar di seluruh penjuru negeri.
4. KH Marzuki Mustamar
Pria kelahiran Blitar, 22 September 1966 ini menjadi nama terakhir yang muncul sebagai bakal calon Ketua Umum PBNU.
Melansir laman resmi PWNU Jatim, Kiai Marzuki pernah pernah menjabat sebagai Ketua Jurusan Bahasa Arab Universitas Islam Malang.
Ia juga pernah menjadi Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia Kota Malang. Selain menjadi dosen di UIN Malang, Kiai Marzuki saat ini menjabat sebagai Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Timur.
Meski masuk dalam bakal calon Ketum PBNU, Kiai Marzuki dan PWNU Jawa Timur telah memberikan dukungannya kepada Gus Yahya.
Proses pemilihan
Hanief menuturkan, proses pemilihan Ketua Umum akan diawali dengan penetapan dua tata tertib, yaitu tata tertib muktamar dan tata tertib pemilihan ketua umum tanfidziyah, serta tata tertib pemilihan ketua umum.
“Bila tatib ini sudah ketuk palu dan berlaku, maka muktamirin diminta melakukan Pemilihan tahap awal (penjaringan),” kata dia kepada Kompas.com, Senin (20/12/2021). ” Setelah penjaringan dilakukan, kandidat diperkenalkan kepada muktamirin.
Lalu kandidat (bakal calon) ditetapkan oleh pimpinan sidang menjadi calon,” sambungnya. Ia menuturkan, proses pemilihan calon ketua umum akan dilakukan pada Kamis (23/12/2021) malam jika tidak ada perubahan.
sumber : kompas.com