Presiden palestina menegaskan bahwa rakyat palestina akan “membangun kembali Gaza dan menyembuhkan luka-luka kami dengan dukungan negara-negara Arab dan Islam, di bawah negara Palestina merdeka yang mana Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.”
“Tidak akan ada negara Palestina tanpa Gaza,” tegas Abbas.
“Bagi mereka yang berbicara tentang skenario pascaperang Gaza, kami katakan, Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem adalah satu kesatuan yang membentuk negara Palestina,” tekan dia.
Israel masih melanjutkan serangan militer di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023, meskipun Dewan Keamanan PBB telah menyerukan gencatan senjata. Serangan ini telah menewaskan lebih dari 40.000 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, serta melukai lebih dari 92.400 orang lainnya. Sebagian besar wilayah Gaza masih hancur akibat blokade yang membatasi akses makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Israel saat ini menghadapi tuduhan genosida di Mahkamah Internasional, yang telah memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasi militernya di Rafah, kota di selatan Gaza.