Aulanews.id – Presiden Palestina Mahmoud Abbas mendesak dunia internasional melalui Majelis Umum PBB untuk segera menghentikan perang antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza. Dalam pidatonya pada hari Kamis, Abbas menegaskan bahwa Israel telah menghancurkan hampir seluruh Gaza sehingga wilayah itu tidak lagi layak huni. “Kegilaan ini tidak boleh terus terjadi. Dunia harus bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada rakyat kami,” tegasnya di hadapan 193 anggota PBB.
Perang ini bermula pada 7 Oktober 2023 ketika militan Hamas menyerang komunitas Israel, menewaskan sekitar 1.200 orang dan membawa sekitar 250 sandera ke Gaza. Sejak saat itu, serangan militer Israel menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza, menyebabkan lebih dari 2,3 juta penduduk terusir dari rumah mereka, mengalami kelaparan, dan dilanda penyakit mematikan. Otoritas kesehatan Palestina melaporkan lebih dari 41.000 korban jiwa akibat perang ini. dilansir dari reuters (27/09/2024)
Meski upaya gencatan senjata oleh Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir telah dilakukan, hingga kini belum berhasil. Abbas menyerukan agar serangan dihentikan sepenuhnya, bantuan kemanusiaan masuk ke seluruh Gaza, dan penarikan penuh militer Israel dari wilayah tersebut. “Kami menolak pembentukan zona penyangga atau mengambil bagian dari Gaza. Satu sentimeter pun wilayah Gaza tidak akan kami izinkan diambil,” tegas Abbas.
Presiden Abbas juga menekankan bahwa Otoritas Palestina harus memiliki kendali penuh atas seluruh wilayah Palestina, termasuk Jalur Gaza dan pos pemeriksaan perbatasan, terutama perbatasan internasional Rafah. Abbas menambahkan bahwa setelah perang berakhir, pemilihan umum akan segera diselenggarakan di wilayah Palestina.
Namun, Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon, menanggapi pidato Abbas dengan kritik tajam. Danon menuduh Abbas hanya berbicara tentang solusi damai di hadapan PBB, tetapi gagal mengutuk serangan Hamas yang memicu perang ini.