Krisis yang meningkat di SudanYang menyoroti situasi yang memburuk di Sudan, di mana konflik selama 19 bulan telah menyebabkan hampir 80 persen pusat kesehatan di daerah yang terkena dampak tidak berfungsi, dan jumlah korban jiwa diperparah dengan meningkatnya laporan pelanggaran hak asasi manusia, termasuk kekerasan seksual.
“Penderitaan ini harus diakhiri,” katanya, seraya menyerukan dialog segera, penghentian permusuhan, dan penyelesaian konflik berkelanjutan.
Ia juga mendesak komunitas internasional untuk tidak membiarkan krisis ini “menghilang begitu saja” di tengah konflik global lainnya.
“Ini sama tragisnya, sama mendesaknya, dan memerlukan tindakan. Saya mendesak Dewan Keamanan untuk mengambil tanggung jawabnya dan memenuhi mandatnya untuk menegakkan perdamaian dan keamanan internasional.”
© WFP/Abubakar Garelnabei
Konvoi kemanusiaan WFP berangkat dari Port Sudan untuk mengirimkan bantuan makanan yang menyelamatkan nyawa kepada masyarakat yang terkena dampak konflik.
Upaya kemanusiaan PBBSementara itu, Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) melaporkan bahwa upaya bantuan terus berlanjut meski ada tantangan besar.
Program Pangan Dunia (WFP) mengirimkan pasokan penting ke kamp Zamzam di Darfur Utara, tempat bencana kelaparan diumumkan hampir empat bulan lalu. Sebuah konvoi tiba Jumat lalu dengan membawa bantuan makanan penting, setelah memasuki Sudan melalui perbatasan Adre.
Konvoi kedua dalam perjalanan ke Zamzam dari Port Sudan telah menempuh perjalanan sejauh 1.400 kilometer (sekitar 870 mil) selama dua minggu, menghadapi medan yang berat, pos pemeriksaan bersenjata, dan zona konflik.