Gelar tanda kehormatan dari Presiden Joko Widodo kepada Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Djojokusumo disematkan melalui ahli warisnya yaitu BRA. Fatimah Retno Hapsari.
Penerima terakhir yakni Mohammad Amir Sutaarga adalah pakar permuseuman yang memberikan landasan penting bagi permuseuman Indonesia dan peletak dasar pembangunannya.
Ia juga merupakan pionir pengembangan Ilmu Permuseuman dan perintis Pendidikan Museologi di Indonesia hingga gelar tanda kehormatannya disematkan melalui ahli waris yaitu Siti Chamsiah Sutaarga.
Hilmar mengatakan pihaknya sejak 2012 konsisten memberikan apresiasi kepada tokoh-tokoh yang berjasa dan berkontribusi dalam upaya pemajuan kebudayaan Indonesia.
Melalui AKI, lanjut Hilmar, pemerintah mengambil posisi untuk terus bersama para pahlawan kebudayaan dalam kerja pemajuan kebudayaan.
Menurutnya, melalui program ini diharapkan ekosistem kebudayaan bisa lebih mengemuka sehingga akan lebih banyak pihak yang turun tangan memajukan kebudayaan Indonesia.
“Dengan demikian maka cita-cita menjadi negara adidaya budaya dapat terwujud,” ujarnya.
Selain pengusulan gelar tanda kehormatan dari Presiden, dalam AKI 2023, Kemendikbudristek menganugerahkan sejumlah kategori penghargaan yang akan diberikan oleh Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim.
Kategori tersebut adalah kategori Pelestari, Pelopor dan Pembaru, Maestro Seni Tradisi, Anak dan Remaja, Media, Lembaga dan Perorangan Asing, Pemerintah Daerah, serta Masyarakat Adat.
Pemberian penghargaan kepada seluruh penerima AKI ini akan dilaksanakan pada November 2023 di Jakarta.
(Mg 05)