Prancis Bersikeras Mengadakan Olimpiade Renang di Sungai Seine

Pejabat kota berpendapat bahwa kualitas air telah membaik, tetapi tidak ada sampel yang dikumpulkan antara Juni dan September 2023 yang memenuhi standar Eropa mengenai kualitas minimum air untuk berenang.

Masalah terbesarnya adalah masalah feses. Bakteri di dalam air meningkat tajam ketika hujan lebat menyapu puing-puing dan air limbah yang tidak diolah ke sungai dari tepian sungai serta meluapnya saluran air dan selokan.

Pemkot menguji air di 14 titik. Pada tahun 2022, kualitas air di tiga diantaranya dinilai “cukup” namun telah memburuk pada musim panas lalu.

Perenang di perairan terbuka Agustus lalu dibatalkan setelah lari berat menyebabkan pembacaan E. coli enam kali lipat dari tingkat target yang ditetapkan oleh World Aquatics (FINA).

Pemerintah kota Paris bersikeras bahwa mereka telah “belajar” dari masalah pengambilan sampel pada acara pengujian.

Pemerintah pusat dan daerah juga menginvestasikan 1,4 miliar euro (lebih dari Rp23 triliun) dalam lima proyek yang dirancang untuk membersihkan air.

“MALFUNGSI KATUP”
Menurut seorang pejabat kota Paris, kegagalan tes untuk tim triathlon dan, dua minggu kemudian, renang para triathlon bukan disebabkan oleh hujan tetapi oleh “kerusakan katup” pada sistem pembuangan limbah Paris.

Cuaca tetap menjadi “risiko utama”, demikian pengakuan balai kota Paris, yang mengkhawatirkan “curah hujan luar biasa”.

Satu-satunya rencana cadangan untuk renang tersebut adalah menunda acara beberapa hari.

“Tidak ada solusi untuk memindahkan acara tersebut, triathlon dan renang perairan terbuka akan diadakan di Seine tahun depan,” kata Tony Estanguet, panitia penyelenggara Paris 2024, usai pembatalan pada Agustus lalu.

“Ada yang bilang kami cuma fokus di timnas senior, padahal pembinaan usia muda sudah kami lakukan juga,” lanjut Arya. Sebagai gambaran konkret, Arya mengatakan Indonesia baru saja mencatat sejarah dengan...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist