Aulanews.id – Pemerintah Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur bakal membangun monumen reog terbesar yang lebih tinggi dari Monumen Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali, dengan proyeksi anggaran pagu sebesar Rp84 miliar lebih.
Mengutip laman Ponorogo.go.id, media internal Kabupaten Ponorogo, monumen raksasa yang diproyeksikan memiliki ketinggian 126 meter ini akan dibangun di kawasan tambang batu kapur di wilayah Kecamatan Sampung.
Proyek ambisius itu pun mendapat sambutan hangat Ikatan Arsitek Jawa Timur.
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko menjelaskan, detailed engineering design (DED) proyek tahun jamak tersebut nantinya akan digarap oleh akademisi dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya.
“Yang mendesain ITS yang mengerjakan DED-nya juga ITS. Sudah direncanakan,” kata Sugiri.
Adapun untuk pembiayaan, Sugiri menyebut bahwa pembangunan Monumen Reog tidak sepenuhnya ditopang dari APBD Ponorogo, tetapi juga dibantu swasta dan Pemprov Jatim.
Sugiri mengklaim bahwa tinggi monumen Reog tersebut melebihi dari monumen Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali yang memiliki tinggi 121 meter.
Saat ini, setelah hampir setahun direncanakan dan dipersiapkan, Pemkab Ponorogo menerapkan pemenang lelang yang akan melaksanakan pembangunan Monumen Reog.
“Ada dua yang masukan penawaran yakni PT Widia Satria dan PT Sinar Cerah Sempurna, yang satu tidak masukkan penawaran,” ucap Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Pemkab Ponorogo, Budi Darnawan.
Disebutkan, sebenarnya ada tiga peserta yang lolos dalam prakualifikasi. Namun dalam perjalanannya hanya dua yang memasukkan penawaran.
Lebih lanjut, dari hasil evaluasi yang telah dilakukan oleh Pokja, kata Budi, hanya PT Widia Satria dari Surabaya yang telah memenuhi aspek kualifikasi, administrasi, teknis serta kelengkapan lainnya.
Sedangkan PT Sinar Cerah Sempurna gugur dalam persyaratan teknis. Selanjutnya, setelah ditentukan pemenangnya pihaknya akan menerbitkan surat penunjukan penyedia barang dan jasa (SPPBJ) dan diteruskan dengan penandatanganan kontrak antara pemenang tender dan dinas Kebudayaan pariwisata pemuda dan olahraga sebagai pihak pertama.
“Jadi kontrak mulai 2022 hingga Desember 2024, (proyek) tahun jamak. Anggaran pagu Rp84 miliar, nilai HPS Rp76 miliar dan untuk nilai penawaran Rp73 miliar,” tuturnya.