Program Pendidikan Kader Pemuda Bela Negara (PKPBN) Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Bela Negara Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI, Rumpin, Bogor, Jawa Barat, resmi ditutup, Senin (20/5). Penutupan dilakukan Deputi 1 Bidang Pemberdayaan Pemuda Asrorun Ni’am Sholeh mewakili Menpora RI Dito Ariotedjo.
Program Pendidikan Kader Pemuda Bela Negara (PKPBN) Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Bela Negara Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI, Rumpin, Bogor, Jawa Barat, resmi ditutup, Senin (20/5). Penutupan dilakukan Deputi 1 Bidang Pemberdayaan Pemuda Asrorun Ni’am Sholeh mewakili Menpora RI Dito Ariotedjo.(foto:egan/kemenpora.go.id)
Bogor: Program Pendidikan Kader Pemuda Bela Negara (PKPBN) Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Bela Negara Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI, Rumpin, Bogor, Jawa Barat, resmi ditutup, Senin (20/5). Penutupan dilakukan Deputi 1 Bidang Pemberdayaan Pemuda Asrorun Ni’am Sholeh mewakili Menpora RI Dito Ariotedjo.
“Tak terasa sudah satu pekan kita bersama di dalam proses pendidikan. Mulai dari pendidikan nonfisik di Jakarta dan pendidikan fisik di Rumpin ini, yang nanti akan dilanjutkan dalam kegiatan Bakti Pemuda Nusantara,” ujar Deputi Ni’am dalam arahannya.
Kata Deputi, setelah para peserta PKPBN berdiskusi dan membangun kerja sama tim selama dalam masa pendidikan, berikutnya dengan pengalaman kedisiplinan tersebut mereka akan mengaplikasikan apa yang telah diperoleh dengan terjun secara langsung ke masyarakat Lebak, Banten dalam Bakti Pemuda Nusantara.
Menurut Deputi Ni’am, penutupan ini terasa istimewa karena bertepatan peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas). Sebab itu dia mengajak para peserta untuk merefleksikan sejenak atas sejarah peran kaum muda pada tahun 1908 dengan lahirnya organisasi Budi Utomo yang menjadi cikal bakal pergerakan nasional.
“Mereka berkumpul membangun kesadaran kebangsaan, mengkristalisasi nilai-nilai kecintaan pada Tanah Air, dengan komitmen Budi Utomo,” ujar Deputi.
Lebih lanjut disampaikan, salah satu kreator dan juga tokoh Budi Utomo adalah Dokter Sutomo, anak muda dari kampung, di Desa Ngepeh, Nganjuk, Jawa Timur tahun 1888. Usianya masih belia kala itu, belum genap 20 tahun, sebaya dengan usia para peserta PKPBN.