“Jadi undangan dari PKB kepada PBNU sejauh ini hoax. Yang tidak hoax itu Harlah NU di Sidoarjo mengundang seluruh Ketum Partai tapi Cak Imin tidak berani hadir,” terang Sulaeman.
Jika memang undangan itu ada, pasti sudah diketahui oleh PBNU. Namun kenyataannya, surat undangan itu tidak masuk sama sekali kepada mereka.
“Di PBNU itu sistem persuratannya sangat rapi. Surat masuk dan keluar tertata dengan rapi dan masuk dalam sistem IT yang terintegrasi sehingga bisa ketahuan kapan ada surat masuk kepada siapa surat ditujukan dan kapan ada surat keluar,” imbuh Sulaeman.
“Mungkin PKB sistem surat menyuratnya perlu meniru PBNU biar ketahuan apakah memang ada undangan untuk Ketum PBNU? Atau jangan-jangan undangannya memang ndak ada jadi hanya hoax semata,” tandasnya. (Jam)