Pj Gubernur Jatim Gerak Cepat Tangani Dampak Bencana Alam, Bangunan Rusak Berat Segera Direkonstruksi

TANGGAP BENCANA: Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono mendatangi lokasi rumah roboh di Pamekasan pada Sabtu (23/2). (HUMAS PEMPROV JATIM)
TANGGAP BENCANA: Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono mendatangi lokasi rumah roboh di Pamekasan pada Sabtu (23/2). (HUMAS PEMPROV JATIM)

Aulanews.id – Hujan lebat dan angin kencang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Pamekasan. Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono gerak cepat meninjau lokasi terjadinya bencana alam di Bumi Gerbang Salam, Sabtu (24/2).

Tiga lokasi terdampak berat yang ditinjau langsung oleh Pj Gubernur Adhy. Pertama mengunjungi rumah M. Sobri di Dusun Geruk, Desa Blumbungan, Kecamatan Larangan.

Kerusakan terjadi pada atap, sehingga membuat air tergenang di dalam rumah dan dapur roboh total.

Lokasi kedua tetap di Desa Blumbungan yaitu di rumah Aziz yang ambruk tertimpa pohon tumbang. Atap dan sebagian bangunan rusak parah.

Selain itu, Pj Gubernur Jatim juga meninjau Pondok Pesantren Ummul Quro As-Syuyuti.  Kamar mandi santri, parkir dan spot budi daya ikan lele milik pondok rusak sedang. Kerusakan parah terjadi di kantor sekolah yang menyebabkan sejumlah peralatan belajar mengajar rusak.

Pj Gubernur Adhy mengatakan, Pemprov Jatim dan Pemkab Pamekasan siap untuk melakukan penanganan pasca bencana. Penanganan kerusakan berat dan hancur langsung akan dibangun atau direkonstruksi.

”Untuk atap dan materialnya yang rusak, kita berikan material dan dikerjakan secara gotong royong,” terangnya.

Pemerintah juga turut menyediakan bantuan logistik jika diperlukan. Kerjasama dan kolaborasi juga terus dilakukan antara stakeholders dan juga masyarakat.

“Tadi kami menyalurkan bahan-bahan dan material seperti asbes, seng, semen, dan kayu. Ada juga pemberian sembako untuk masyarakat sekitar,” katanya.

Pemprov Jatim telah melakukan mitigasi dengan membangun kewaspadaan dan mengaktifkan sistem warning. Hal itu untuk meminimalisir dampak bencana hidrometeorologi.

Sebab sesuai prediksi, curah hujan akan mencapai puncaknya mulai akhir Februari, Maret sampai April.

Titik-titik rawan bencana tahunan di Jatim terdapat di Sidoarjo dan Gresik. Sedangkan untuk bencana turunan dari hujan seperti tanah longsor ada di Pacitan, Lumajang dan Probolinggo.

“Yang jelas kita sudah antisipasi. Kita tahu kultur, kebiasaan,dan tanda-tandanya. Jadi kita akan tetap bersiap siaga. Tidak berhenti sampai disini saja,” katanya.

Untuk diketahui, bencana hujan lebat dan angin kencang di Pamekasan terjadi pada Rabu (21/2) pukul 13.45. Berdasarkan data BPBD Jatim per Kamis (22/2) pukul 00.00 WIB tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

Beberapa titik lokasi bencana dibeberapa kecamatan di Pamekasan. Yakni, Kecamatan Kota Pamekasan, Larangan, Kadur, Palengaan, dan Pegantenan.

Bangunan terdampak meliputi 6 unit kios, 122 unit rumah rusak ringan, 4 unit kandang, 4 pohon tumbang, dan 5 fasilitas umum. (bam/dry)

Siaran Langsung

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist