Aulanews.id – Tim bulu tangkis Indonesia mematangkan persiapan menjelang turnamen Piala Sudirman 2021 yang akan bergulir di Finlandia pada 26 September hingga 3 Oktober mendatang. Salah satu sektor yang menjadi sorotan yakni sektor tunggal putri yang menurunkan pemain-pemain muda.
Pada sektor, tim pelatih membawa tiga atlet, yaitu Gregoria Mariska Tunjung (22 tahun), Putri Kusuma Wardani (19 tahun), dan Ester Nurumi Tri Wardoyo (16 tahun). Dari tiga nama tersebut, hanya Gregoria yang berpengalaman bermain di ajang beregu, sementara Putri dan Ester akan menjadi seorang debutan.
Asisten pelatih tunggal putri, Herli Djaenudin, mengatakan persiapan di sektor tunggal putri sudah mencapai 90 persen dan sudah siap turun. Karena sudah mendekati ke hari pertandingan, persiapan sudah lebih ke strategi permainan dan mengasah senjata-senjata yang dimiliki Gregoria, Putri dan Ester,” kata Herli melalui keterangan tertulis pada Jumat, 17 September 2021.
Herli menambahkan bahwa program-program khusus terus diberikan agar tim tunggal putri bisa memberikan yang terbaik dan menyumbang angka untuk Merah-Putih. Herli juga berharap para pemainnya bisa bermain lebih lepas.
“Mereka dalam latihan sudah intens dan fokus. Sekarang kembali lagi mereka sudah lebih banyak ke strategi permainan, untuk fisik dan stamina sudah diberikan pada sebelum-sebelumnya. Programnya dengan satu lawan dua, juga sparring dengan tim putra sudah kita lakukan,” ungkap Herli seperti yang dilansir tempo.
Ester, yang masih berada di tim pratama, pun sekarang menjalani latihan bersama tim utama. “Saya dan Rionny Mainaky sudah sepakat untuk meminta Ester yang masih di pelatnas pratama untuk latihan dengan tim utama untuk meningkatkan kualitas latihan seperti tenaga, pola main dan sebagainya, juga untuk membiasakan diri untuk bergabung dengan Gregoria dan Putri agar tidak canggung dan merasa ada di dalam tim,” kata Herli.
Adapun Ester mengaku senang sekaligus tegang seusai terpilih masuk ke dalam tim Piala Sudirman. “Rasanya campur aduk. Senang sekaligus tegang. Senangnya karena saya masih muda tapi dipercaya oleh pelatih dan PBSI untuk masuk ke dalam tim. Saya ingin mengambil pengalaman untuk ke depan,” kata Ester.
“Tapi ada tegangnya juga karena saya kalau dipercaya turun ingin menyumbang poin untuk Indonesia. Ketegangan ini saya coba ubah jadi motivasi, bukan beban,” ujar pemain kelahiran Jayapura, 26 Agustus 2005, yang juga adik dari atlet tunggal putra, Chico Aura Dwi Wardoyo itu.