Pesawat Ruang Angkasa Odysseus Hampir Mati Seminggu Setelah Pendaratan

AulaNews.id – Odysseus, pesawat ruang angkasa AS pertama yang mendarat di bulan dalam setengah abad, hampir ditutup pada hari Kamis, ketika para ilmuwan menantikan sinyal akhir dari misi bernilai jutaan dolar untuk mengumpulkan data yang tak ternilai harganya.

Dilansir dari berita Channel News Asia yang diterbitkan pada 29 Februari 2024, pesawat luar angkasa itu mendarat di permukaan bulan seminggu yang lalu dan operatornya berharap bisa berjalan hingga 10 hari. Namun pendaratan yang canggung mengganggu komunikasi dan mempengaruhi pengisi daya tenaga surya.

Keputusan akhir mengenai nasibnya akan datang dari Intuitive Machines yang berbasis di Texas, perusahaan yang dibayar NASA sebesar $118 juta (sekitar Rp1,8 triliun) untuk membangun robot pendarat dan menerbangkannya ke permukaan bulan.

Saham Intuitive Machines turun hampir 6 persen dalam perdagangan pra-pasar dan telah kehilangan lebih dari sepertiga nilainya sepanjang minggu ini setelah penurunan tajam pada 22 Februari.

NASA mengatakan pihaknya berhasil mengekstrak beberapa data dari keenam muatan sainsnya meskipun masih harus dilihat berapa banyak informasi yang hilang dari badan tersebut dan setengah lusin muatan komersialnya.

Pendarat kelas Nova-C, yang tingginya 13 kaki (4 meter), diluncurkan pada 15 Februari dari Kennedy Space Center NASA di Florida dengan roket Falcon 9 yang dipasok oleh SpaceX milik Elon Musk. Ia mulai mengorbit bulan enam hari kemudian.

Kendaraan berkaki enam itu mencapai permukaan bulan Kamis lalu setelah kesalahan navigasi dan penurunan selama 11 jam yang berakhir dengan pendaratan Odysseus dalam posisi menyamping atau miring tajam, yang segera menghambat operasinya.

Presiden Prabowo Subianto memberikan keterangan kepada awak media, usai menghadiri CEO Roundtable Forum, London, pada Kamis 21 November 2024. (Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr) Lawatan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, ke...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist