Search

Pesantren As’adiyah, Tertua di Indonesia Timur

Pendidikan Madrasy tersebut dilaksanakan di Masjid Jami Sengkang. Kemudian, pendidikan tersebut diberi nama Madrasah Arabiyah Islamiyah (MAI) yang juga sudah menerima santri tahfidz Qur’an.

Ratusan Cabang di Seluruh Indonesia

Pondok Pesantren As’adiyah kemudian terus mengalami kemajuan dan perkembangan pesat. Khususnya setelah dipercayakan kepada dua ulama besar pemimpin sebelumnya yakni AG.H.Muhammad Daud Ismail dan AG. H.Muhammad Yunus Martan.

Hingga kini, cabang Pondok Pesantren As’adiyah sudah ada lebih dari 400 ponpes yang tersebar di seluruh Indonesia. Hal ini sebagaimana dikonfirmasi oleh Prof Nasaruddin sendiri.

“Sampai sekarang santrinya dari seluruh Indonesia, sudah puluhan ribu orang. Bertebaran dari Indonesia timur, Sumatera, Kalimantan,” ungkap Prof Nasaruddin.

Baca Juga:  Nasabah PNM Mekaar Sentuh 20 Juta, Erick Thohir: Dukungan Presiden Faktor Penting Hingga Program Ini Meluas Seperti Sekarang

Belum lagi, Pondok Pesantren As’adiyah ini sudah melahirkan alumni ternama seperti Prof Dr Kamaruddin Amin selaku Direktur Jenderal (Dirjen) Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kementerian Agama (Kemenag).

Jenjang Pendidikan

Pondok Pesantren As’adiyah menyelenggarakan pendidikan dan dakwah Islamiyah dan dikelola secara organisasi kelembagaan.

Saat ini, jenjang pendidikan yang dibuka mulai dari Taman Kanak Kanak/Raodatul Atfal (RA) hingga Lembaga Pendidikan Tinggi, termasuk pada tingkatan pengkaderan ulama. Khususnya untuk tingkatan pusat.

Sementara itu, pada masa-masa awal berdirinya ponpes ini yang masih dibawahi oleh Kiai As’ad, ada lima tingkatan yang dibina olehnya. Kelima tingkatan itu adalah Tahdiriyah 3 tahun, Ibtidaiyah 4 tahun, Tsanawiyah 3 tahun, I’dadiyah 1 tahun, dan Aliyah 3 tahun.

Selain itu, siswa juga unjuk talenta lewat presentasi di booth yang disediakan, mulai dari coding, cooking show, art live showa, dan praktik sains. Siswa lainnya bisa ikut belajar membuat program...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist