Aulanews.id – Direktur Ambulans dan Darurat di Gaza mengirimkan seruan kepada dunia melalui pesan yang menurutnya mungkin menjadi pesan terakhir sebelum terputus dari dunia luar, mengingat serangan intens dan penggerebekan yang sedang berlangsung di Jalur Gaza yang menargetkan warga sipil serta menyerang fasilitas kesehatan di sana.
Dilansir dari aljazeera.net pada hari Minggu (12/11/2023) waktu setempat, Muhammad Abu Musabah mengatakan bahwa Jalur Gaza berada di ambang kelaparan, dan penargetan Israel mempengaruhi kebutuhan dasar hidup.
Ia menambahkan bahwa penargetan sekolah-sekolah dan markas besar yang menampung para pengungsi adalah indikator yang sangat berbahaya dan meresahkan dan bahwa keheningan internasional telah mendorong pasukan pendudukan Israel untuk terus menargetkan warga sipil dan kelompok yang dilindungi di Gaza.
Abu Musabih yang juga juru bicara Bulan Sabit Merah Palestina mengumumkan bahwa Rumah Sakit Al-Quds tidak dapat beroperasi karena kehabisan bahan bakar dan pemadaman listrik.
Rumah Sakit tersebut telah dikepung oleh tank Israel berjarak sekitar 20 meter darinya selama seminggu.
“Ini mungkin pesan terakhir kami, dan kami mungkin akan segera terputus dari komunikasi dengan dunia luar.” Kata Abu Musabih.
Sementara itu, Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan di Gaza, Munir Al-Bursh mengatakan kepada Al-Jazeera bahwa pendudukan Israel mengebom semua bangunan di sekitar Kompleks Medis Al-Shifa yang tidak berfungsi dan terdapat banyak korban jiwa.
Masih banyak orang yang terluka dan sakit yang terjebak di dalamnya dan dia menuntut agar diberikan jaminan untuk evakuasi yang aman, karena pasukan pendudukan Israel menargetkan 40 pengungsi saat meninggalkan rumah sakit.