Perubahan Iklim Menyebabkan Peningkatan Suhu Panas di Malam Hari

Aulanews.id – Perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia secara signifikan meningkatkan jumlah malam yang panas bagi hampir satu dari tiga orang di seluruh dunia, menurut analisis global pada hari Kamis.

Suhu tinggi di malam hari dapat menjadi berbahaya jika menghalangi tubuh manusia mendinginkan diri dan memulihkan diri dari panas di siang hari.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan agar suhu ruangan dijaga pada atau di bawah 24 derajat Celsius pada malam hari—ambang batas yang jika dilampaui, tidur akan terasa tidak nyaman.

Hal ini terutama penting bagi orang-orang yang rentan , seperti bayi, orang lanjut usia, dan orang-orang dengan kondisi kesehatan kronis , menurut WHO.

Tetapi pembakaran batu bara, minyak dan gas yang melepaskan emisi pemanasan iklim ke atmosfer memicu kenaikan suhu di malam hari di atas 25C, menurut Climate Central, sekelompok ilmuwan dan komunikator iklim independen.

“Dampak berjenjang”

Sekitar 2,4 miliar orang mengalami setidaknya dua minggu tambahan rata-rata per tahun selama dekade terakhir ketika termometer tidak turun di bawah 25C di malam hari, demikian temuannya.

“Suhu malam hari yang lebih hangat, terutama selama musim panas, dapat mengganggu tidur dan dapat mengurangi pemulihan fisik dari suhu siang hari yang panas, yang keduanya dapat berdampak berjenjang pada hasil kesehatan ,” dilansir dari phys.org pada Kamis (8/8/2024).

Tahun ini rekor suhu panas terpecahkan, dengan suhu ekstrem melanda sebagian besar dunia dari India hingga Arab Saudi dan Meksiko, dan suhu tersebut sering kali tetap tinggi di malam hari.

Analisis tersebut membandingkan rata-rata tahunan malam panas antara tahun 2014 dan 2023 dengan dunia kontrafaktual tanpa perubahan iklim yang disebabkan manusia berdasarkan metodologi peninjauan sejawat menggunakan model yang menggabungkan data historis.

Karena data historis jangka panjang tidak lengkap atau hilang untuk banyak negara, para peneliti memutuskan untuk membandingkan temuan mereka dengan dunia imajiner di mana satu-satunya hal yang berubah adalah jumlah karbon di atmosfer.

Negara Karibia Trinidad dan Tobago mengalami peningkatan suhu tertinggi dibanding negara lain, dengan 47 malam tambahan per tahun di atas 25C. Kota Mumbai di India mengalami dua bulan tambahan malam yang panas.

Ambang batas 25C “bukanlah suatu angka yang kaku dan pasti, di bawah angka tersebut kesehatan dianggap baik dan di atas angka tersebut kesehatan dianggap terganggu,” Obradovich, yang tidak terlibat dalam analisis tersebut, menjelaskan.

Siaran Langsung

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist