Aulanews.id – Gucci mengubah galeri seni Tate Modern di London menjadi panggung peragaan busana pada hari Senin, saat label mewah Italia tersebut mempresentasikan koleksi cruise 2025 di kota Inggris yang pernah menginspirasi pendirinya.
Dilansir dari BBC.com, Direktur kreatif Sabato De Sarno membuka pertunjukan dengan jaket suede cokelat dan setelan, yang sering menampilkan lambang horsebit Gucci dan dipadukan dengan blus sifon.
Berjalan di sekitar ruang bawah tanah galeri yang dipenuhi tumbuhan hijau subur dan di depan penonton termasuk model Kate Moss, aktor Paul Mescal, dan penyanyi Debbie Harry, para model mengenakan mantel dan gaun dengan cetakan bunga chamomile, kemeja denim longgar, dan celana panjang. De Sarno mengacu pada penjahitan khas Inggris, mempersembahkan mantel pendek atau jaket berpotongan kotak.
“Saya berhutang banyak pada kota ini, yang telah menyambut dan mendengarkan saya. Hal yang sama berlaku untuk Gucci, yang pendirinya terinspirasi oleh pengalamannya di sini,” katanya dalam catatan pertunjukan. Guccio Gucci bekerja sebagai porter di hotel Savoy London sebelum membuka tokonya sendiri yang menjual barang-barang kulit di Florence.
De Sarno juga mempresentasikan gaun berlipit dalam warna pastel dan beberapa desain, termasuk mantel dan gaun, yang memiliki hiasan rumbai berkilauan. Para model sebagian besar mengenakan sepatu datar dalam koleksi cruise ini, yang merujuk pada desain yang diproduksi oleh penata gaya selain koleksi musiman dua kali setahun.
“Ini adalah bagian lain dari diri saya, lebih romantis, lebih kontradiktif,” kata De Sarno. “Saya suka mengambil sesuatu yang kita pikir kita tahu dan melanggar aturannya, membawa sejauh mungkin tanpa pernah merusaknya. Membawanya menuju kebalikannya dan menemukan harmoni.”
De Sarno melakukan debutnya di panggung peragaan busana untuk Gucci, label bintang dari grup mewah Prancis Kering, pada bulan September lalu, dengan desain pertamanya hadir di toko-toko pada pertengahan Februari. Gaya De Sarno yang sederhana sangat kontras dengan desain pendahulunya, Alessandro Michele, yang lebih flamboyan.
Bulan lalu, Kering mengatakan bahwa mereka mengharapkan penurunan 40% hingga 45% dalam laba operasi semester pertama setelah penjualan kuartal pertama menurun karena pembeli kaya mengurangi pengeluaran untuk produk Gucci.
Peringatan tersebut menimbulkan kekhawatiran di sektor barang mewah tentang prospek pemulihan di pasar Tiongkok yang sangat penting, di mana krisis properti dan tingginya pengangguran pemuda telah memengaruhi minat pembeli terhadap mode kelas atas.